Soal Kerusuhan, Ini Pernyataan Resmi Pemerintah Inggris Kepada Warga Indonesia
Kerusuhan pecah di Inggris. Ancaman terhadap muslim di Inggris meningkat, hotel-hotel yang menampung pencari suaka pun dibakar oleh para kelompok sayap kanan. Salah satunya Hotel Holiday Inn Express di Tamworth, Inggris Utara.
Para perusuh juga berkumpul di dekat hotel yang dulu digunakan untuk menampung pencari suaka di Rotherham. Kedua insiden itu terjadi pada Minggu, 4 Agustus 2024.
Aksi protes yang dipimpin oleh kelompok sayap kanan telah meningkat menjadi bentrokan dengan polisi di beberapa kota. Gelombang kerusuhan terjadi akibat dipicu oleh xenofobia, disinformasi di media sosial seputar pembunuhan tragis tiga gadis muda dalam insiden penusukan, meluas ke seluruh negeri. Sekitar 400 orang telah ditangkap selama insiden.
Beberapa negara pun mengeluarkan peringatan terhadap warganya yang berada di Inggris dan yang akan melakukan perjalanan ke Inggris. Sebut saja Australia, Nigeria dan
Dari sejumlah negara yang mengeluarkan peringatan perjalanan ke Inggris, Indonesia salah satunya. Pemerintah RI pun memperingatkan warganya yang berada atau berencana bepergian ke Inggris menyusul kerusuhan hebat yang terjadi di negara tersebut dan peningkatan risiko kekerasan dan kerusuhan.
Penyebab kerusuhan itu dipicu tewasnya tiga gadis muda akibat ditikam oleh tersangka berusia 17 tahun, Axel Rudakubana. Ini terjadi selama lokakarya tari dan yoga bertema Taylor Swift di sebuah pusat komunitas di Southport, Inggris.
Tersangka Rudakubana lahir di Cardiff, ibu kota Wales, dan kabarnya dari orang tua Kristen Rwanda. Namun muncul informasi palsu di media sosial mengklaim tersangka adalah seorang imigran muslim.
Para pelaku kerusuhan yang selama ini vokal tentang kebencian mereka terhadap imigran. Namun, ada juga rasa xenofobia yang mendasari terhadap komunitas minoritas di Inggris, khususnya muslim.
Terkait hal itu, Pemerintah Inggris pun langsung bereaksi dan mengeluarkan pernyataan resmi terkait aksi brutal tersebut.
“Terkait kekerasan dan kekacauan yang terjadi di sejumlah kecil lokasi di Inggris, atas nama Pemerintah Inggris, saya ingin secara terbuka mengutuk premanisme dan hooliganisme yang tidak masuk akal ini, yang dilakukan oleh sebagian kecil kelompok. Saya juga ingin meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa orang-orang yang berkunjung ke Inggris tetap disambut dengan hangat,” bunyi pernyataan wakil Duta Besar Inggris Matthew Downing.
Ia mengatakan, Inggris adalah negara yang toleran, terbuka, dan multikultural, dan apa yang Anda saksikan tidak mewakili nilai-nilai Inggris. Pemerintah Inggris dengan jelas menegaskan bahwa mereka, sebagai negara, tidak akan menoleransi serangan terhadap masjid, komunitas muslim, atau siapa pun karena agama atau warna kulit mereka.
“Para penjahat yang melakukan tindakan ini, dan mereka yang menghasut dengan kebencian dan disinformasi online, akan mendapat hukuman penuh,” tegas Downing.
“Seiring kita memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kita tahun ini, persahabatan Inggris dengan Indonesia akan semakin berkembang. Saya percaya kita dapat memperkuat dan mengembangkan hubungan politik, budaya, pendidikan, perdagangan, dan investasi antara kedua negara,” tambahnya.