Soal Ibu Memberikan ASI, Kota Pasuruan Jagonya
Kota Pasuruan menduduki 10 besar capaian tertinggi asi eksklusif dengan nilai 95,35 persen. Angka ini melebihi target nasional sebesar 90 persen. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat dr. Maria Endang Sumiwi, dalam acara Publikasi Data Intervensi Spesifik dan Sensitif Bidang Kesehatan untuk Percepatan Penurunan Stunting Triwulan II tahun 2023 secara daring zoom. Acara ini diikuti langsung oleh Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, dan didampingi oleh Kepala Perangkat Daerah terkait di MCC Madinah Van Java, Rabu (06/09/2023).
Menurut Mas Adi, masih banyak hal yang harus dilakukan pemerintah Kota Pasuruan dalam melakukan percepatan penurunan stunting.
“Semoga ke depan, Kota Pasuruan tidak hanya menjadi Kota yang mendapatkan capaian tertinggi asi eksklusif namun juga menjadi kota zero stunting,” ujar Mas Adi.
Sementara itu, dr. Maria Endang Sumiwi, mengatakan bahwa kegiatan Publikasi Data Intervensi Spesifik dan Sensitif Bidang Kesehatan untuk Percepatan Penurunan Stunting ini dilakukan agar provinsi, kabupaten/kota dapat melakukan perbaikan dalam melakukan penanganan stunting sehingga target penurunan stunting sebesar 14 persen tercapai.
“Mari sama-sama kita bekerja keras dalam menurunkan angka stunting sesuai RPJMN di tahun 2023 mencapai 14 persen dan di tahun 2023capai 17,68 persen. Ada sebelas intervensi spesifik stunting di mana remaja putri dan ibu hamil tidak boleh anemia. Remaja putri harus konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), ibu hamil harus dilakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) untuk ibu hamil dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK),” katanya.
Lebih lanjut, untuk balita diberikan Asi eksklusif, pemberian MPASI kaya protein hewani bagi baduta, tata laksana balita dengan masalah gizi (berat badan kurang, gizi kurang, gizi buruk dan stunting), kemudian peningkatan cakupan dan perluasan imunisasi dan edukasi remaja, ibu hamil dan keluarga termasuk pemicuan bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Advertisement