Soal HPP Gabah , Bulog dan Petani Dipertemukan
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (HGP) yang dinilai petani terlalu rendah sering mencuat saat panen tiba. Akibatnya, petani memilih menjual hasil panen padinya kepada tengkulak yang mereka nilai lebih tinggi harganya.
Sisi lain, pemerintah melalui Bulog berkepentingan melindungi petani sekaligus mengamankan ketahanan pangan. Pemkot Probolinggo pun kemudian mempertemukan para petani yang diwakili kelompok tani (koptan) di tiga kecamatan, Kanigaran, Mayangan, dan Kademangan dengan Bulog dan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo.
Pertemuan yang dibuka Walikota Habib Hadi Zainal Abidin digelar di Kantor Kecamatan Kanigaran, Kamis, 31 Maret 2022. Acara serupa sebelumnya digelar di Kecamatan Kedopok.
“Saya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya pada TPID Kota Probolinggo yang telah berusaha keras sehingga inflasi di Kota Probolinggo tetap aman dan terkendali,” kata walikota. Pengendalian inflasi sangat penging dikaitkan upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
“Bulog bersedia menampung hasil panen dari para petai dengan harga umum,” ujar Kabag Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Heri Astuti. Sehingga tidak ada alasan lagi petani menjual gabahnya kepada tengkulak.
Dikatakan pertemuan kelompok-kelompok tani dengan Bulog diharapkan memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan, sekaligus peningkatan kesejahteraan para petani.
Dalam acara tersebut juga digelar cara mengetahui kriteria hasil petani (gabah) yang akan ditampung Bulog.
Walikota pun meminta para petani terbuka menyampaikan keluhannya. “Sampaikan secara terbuka keluhan seperti apa misalnya terkait penjualan, hasil panen hingga kestabilan harga,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada Januari 2022 lalu, harga GKP secara nasional naik dibandingkan tahun sebelumnya. GKP pada Januari lalu naik sekitar 4,96 persen dibandingkan akhir tahun 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga GKP di tingkat petani Rp5.010 per kilogram (kg) 4,96 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.117 per kg atau naik 4,94 persen dibandingkan Desember 2021.
Sedangkan rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Rp5.389 per kg atau naik 6,41 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.502 per kg atau naik 6,39 persen.