Soal Gratifikasi, Jokowi Nomer Siji
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, memuji berbagai macam laporan gratifikasi baik dari instansi maupun perorangan yang masuk ke KPK."Kami juga mau melaporkan gratifikasi. Beberapa instansi akan kami berikan penghargaan pelaporan gratifikasi," ucap Agus dalam acara Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Hotel Bidakara, Jakarta, 11 Desember 2017.
Dia juga menghargai segala bentuk laporan gratifikasi yang diusung dari perorangan. Ketua KPK itu menyebutkan tiga peringkat tertinggi lapor gratifikasi.
"Perorangan yang tertinggi adalah Presiden Republik Indonesia, kedua Wakil Presiden, dan ketiga Menteri Agama," papar Agus yang disambut tepuk tangan hadirin.
Dia mengatakan, sebelum Joko Widodo atau Jokowi menjadi Presiden ke-7 RI, dia juga menyerahkan barang-barang yang menjadi gratifikasi.
"Ingat gitar Metallica?" puji Agus kepada Presiden Jokowi yang juga hadir dalam acara ini.
Menurut Agus penghargaan atas lapor gratifikasi tertinggi diberikan kepada Presiden Jokowi karena di samping nilai gratifikasi yang besar, frekuensi pelaporan presiden juga paling besar. Agus ingin apa yang dilakukan presiden dapat menjadi contoh.
"Kalau enggak berhak, diserahkan ke negara," pesan Ketua KPK itu. Serahkan Bas Metallica hingga Kuda ke KPK. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan sejumlah barang kepada KPK. Penyerahan dilakukan lantaran dinilai menjadi bagian dari gratifikasi yang ia terima dari sejumlah pihak.
Berikut tiga barang yang pernah diserahkan Jokowi kepada KPK.
Kuda NTT
KPK menerima dua ekor kuda seharga Rp 170 juta dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Jokowi menerima dari warga Nusa Tenggara Timur (NTT), sekitar Agustus 2017 lalu. Nilainya Rp 170 juta. Jokowi memberikan kuda tersebut kepada KPK lantaran tak enak hati untuk mengembalikan ke masyarakat NTT. Setelah menerima kuda dari Jokowi tersebut, KPK akhirnya menetapkan menjadi milik negara, dan direkomendasikan dirawat oleh negara.
Cindera mata Rusia
Jokowi juga melaporkan dugaan gratifikasi, yaitu pemberian cinderamata dari Rusia. Hadiah ini dari sebuah perusahaan swasta Rusia yang bergerak di sektor minyak dan gas, Rosneft. Pemberian itu dilakukan lewat pihak ketiga yang ada di Indonesia, yakni Pertamina.
Bass dari Metallica
Barang gratifikasi lainnya yang diserahkan Jokowi ke KPK ialah gitar bas. Alat musik tersebut merupakan pemberian dari grup band Metallica, Roberto Trujilo. Robert memberikan bassnya ke Jokowi pada Rabu 1 Mei 2013, sebelum Metalllica memulai konsernya di Jakarta. Saat itu Jokowi masih menjadi Gubernur DKI. (amr)