Soal Eril, Dewan Pers Imbau Media Kedepankan Jurnalisme Empati
Dewan Pers Sebagai lembaga yang bertugas menjalankan pengawasan pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik, dan memastikan pers menjalankan tugas, peran dan fungsi dalam membuat berita yang bertanggung jawab serta berintegritas, memandang perlu mengeluarkan imbauan.
“Dalam beberapa hari ini, pers di Tanah Air dihebohkan dengan pemberitaan tentang hanyutnya putra sulung Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, yang terbawa arus di sungai Aare, Swiss,” tulis Dewan Pers dalam rilis resminya, Minggu 29 Mei 2022.
Dewan Pers memahami bahwa Pers bertugas mencari informasi, melakukan pemberitaan dengan baik dan benar sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik.
Namun demikian, Dewan Pers mengimbau kepada seluruh insan pers dan jajaran news room dari berbagai platform media di Indonesia untuk bekerja sesuai dengan kode etik dan melakukan pemberitaan dengan penuh tanggung jawab dan berdampak positif bagi publik.
Selain itu juga, Dewan Pers meminta media dari berbagai platform seyogianya tidak membuat berita yang berkaitan dengan prediksi atau ramalan terkait sebuah peristiwa tragedi kemanusiaan.
Dalam hemat Dewan Pers, sebaiknya lembaga pers lebih banyak menampilkan karya jurnalistik yang berdampak positif bagi kemanusian, sesuai kode etik dan tidak melakukan glorifikasi yang akan membuat setiap keluarga korban tragedi kemanusiaan tertekan dan merasa bersalah.
Dewan Pers juga mengajak kepada seluruh jajaran redaksi di seluruh platform media, untuk bersama-sama mengedepankan jurnalisme empati dan tentu, tetap berpegang teguh terhadap Kode Etik Jurnalistik.
Imbauan tersebut dikeluarkan Dewan Pers berkaitan dengan pemberitaan di beberapa media terkait hanyutnya anak Gubernur Jawa Barat Emmeril Khan Mumtadz atau Eril di Sungai Aare, Swiss, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, beberapa media di Tanah Air memuat tulisan Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara yang menyebutkan bahwa telah berkomunikasi dengan arwah Eril. Ia juga meramal jasad Eril akan ditemukan dalam kondisi meninggal.