Soal Capres-Cawapres, Ustadz Shamsi Ali: Hindari Saling Fitnah
"Khusus kepada saudara-saudaraku uang beragama Islam, apalagi mereka yang berada di posisi kepemimpinan agama, Ustadz, Kiai, Habib, Syeikh, atau apapun gelar yang disandangnya, kini masanya membuktikan bahwa politik dalam Islam itu bukan sekedar politik. Tapi politik yang berkarakter," tutur Ustadz Shamsi Ali.
Ustadz Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation berpesan, apapun dan bagaimanapun sikap politik kita, hindari kata kasar, saling memburukkan, menjatuhkan, dan menfitnah.
"Saya yakin, mereka yang terplih menjadi calon itu adalah putra-putra bangsa terbaik, minimal dalam pandangan pemilihnya," kata Imam di kota New York, AS.
Pesan tersebut dikirim khusus Ustadz Shamsi Ali pada ngopibareng.id, Jumat 10 Agustus, menjawab tentang hiruk pikuk pencapresan yang hari ini berlangsung di Indonesia, terkait perayaan demokrasi Pemilihan Presiden 2019. Yakni, dua pasangan calon presiden calon wakil presiden yang telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU): Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Diingatkan, merasa baik, merasa benar, merasa membawa misi kemaslahatan, apalagi merasa beragama, tapi menjelek-jelekkan bahwa lawan politik sekalipun adalah hal yang paradoksial.
"Khusus kepada saudara-saudaraku uang beragama Islam, apalagi mereka yang berada di posisi kepemimpinan agama, Ustadz, Kiai, Habib, Syeikh, atau apapun gelar yang disandangnya, kini masanya membuktikan bahwa politik dalam Islam itu bukan sekedar politik. Tapi politik yang berkarakter," tegas Ustadz Shamsi Ali.
Tokoh diaspora Indonesia di Amerika ini mengingatkan, kalaupun perjuangan kita bertujuan menang, kemenangan itu tidak selalu berarti menjatuhkan orang.
"Bahkan kemenangan politik dalam Islam tidak akan terlepas dari konsep besar Islam sebagai “rahmatan lil-alamin”. Semoga Allah menjaga kita semua dalam iman dan Islam, serta menjaga hati dan ukhuwah kita semuanya. Amin!," tegasnya. (adi)