Soal Bantuan Dana Rp 2 Triliun, Kapolda Sumsel Minta Maaf
Bantuan dana sebesar Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio hari ini tidak juga cair. Kapolda Sumatera Selatan Irjen Polisi Eko Indra Heri minta maaf kepada seluruh masyarakat mengenai heboh soal dua triliun itu.
Dalam konpers hari Kamis siang di gedung promoter Mapolda Sumsel, didampingi Kabid Humas Kombes Polisi Supriyadi, Eko Indra Heri mengatakan,” Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Kapolri, Pimpinan di Mabes Polri, anggota Polri, masyarakat Sumsel, tokoh agama dan tokoh adat termasuk Forkompinda Sumsel, Gubernur, Pangdam dan Danrem," kata Kapolda.
Permohonan maaf tersebut disampaikan Kapolda didampingi oleh Kepala Bidang Humas Komisaris Besar Polisi Supriyadi di gedung promoter Markas Polisi Daerah Sumatera Selatan, Palembang, Kamis.
"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Kapolri, Pimpinan di Mabes Polri, anggota Polri, masyarakat Sumsel, tokoh agama dan tokoh adat termasuk Forkompinda Sumsel, Gubernur, Pangdam dan Danrem," kata dia.
Kapolda Sumsel menyatakan salah. “Kesalahan ada pada saya secara pribadi karena tidak berhati-hati dalam memastikan donasi yang diproyeksikan untuk penanggulangan COVID-19 Sumatera Selatan yang dimandatkan kepada saya tersebut sampai akhirnya menimbulkan kegaduhan. Kegaduhan yang terjadi dapat dikatakan sebagai kelemahan saya sebagai individu. Saya sebagai manusia biasa memohon maaf, Ini terjadi akibat ke tidak hati-hatian saya," katanya.
Diceritakan kronologinya, kegaduhan dana hibah tersebut bermula saat itu dirinya dihubungi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Lesty Nurainy dan dokter keluarga almarhum Akidi Tio, Hardi Darmawan di rumah dinasnya, Jumat 23 Juli untuk membicarakan pemberian donasi.
"Saat itu saya sebagai kapolda hanya dipercayakan untuk menyalurkan bantuan ini uangnya diminta untuk dikawal transparansinya saja. Namun karena menaruh kepercayaan terhadap inisiasi kemanusiaan tersebut, lantas saya tidak terlalu mendalami kepastiannya, sebab sudah diyakinkan uang tersebut tinggal diproses pencairannya saja. Tapi sampai saat ini uang tersebut masih belum jelas keberadaannya dan bahkan berujung kepelikan bagi semua pihak,” tambahnya.
Kapolda Eko mengaku sama sekali tidak mengenal anak perempuan almarhum Akidi Tio yang bernama Heryanti. “Tapi saya hanya mengenal ayahnya dan anak sulungnya yang bernama Johan saja. Saya kenal dengan Akidi Tio saat di Palembang, dan kenal Johan saat saya bertugas di Aceh Timur, sedangkan Heriyanti saya sama sekali tidak kenal dia," kata Kapolda Sumsel. (asm)