Soal Bahar Smith, Gus Ali: Tanaman Padi Takkan Tumbuh Jagung
Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri, mengatakan, seseorang menanam padi tidak akan tumbuh jagung. Karena itu, seseorang yang lahir dari keturunan orang baik dia akan hadir sebagai sosok yang baik pula.
"Ya, itu jawaban saya ketika ada seorang tanya pada saya. 'Gus, soal habib yang berteriak-teriak dengan kata-kata kasar, bahkan terhadap presiden, benarkah dia itu habib?'. Saya tidak bisa komentar lain," kata Gus Ali, panggilan akrabnya.
Hal itu diungkapkannya, saat menghadiri Rapat Kerja Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim di Hotel Singgasana Surabaya, 8-9 Desember 2018.
Gus Ali mengingatkan, dua informasi menjadi sangat cepat berkembang karena media sosial. Ukuran kesuksesan suatu organisasi adalah bagaimana dia bisa menguasai media.
"Ya, itu jawaban saya ketika ada seorang tanya pada saya. 'Gus, soal habib yang berteriak-teriak dengan kata-kata kasar, bahkan terhadap presiden, benarkah dia itu habib?'. Saya tidak bisa komentar lain," kata Gus Ali, panggilan akrabnya.
"Yang menguasai media, itulah yang bakal jadi pemenang," tegas Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim.
Maklum Buya Syafii
Sebelumnya, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif memaklumi upaya pemeriksaan yang akan dilakukan penyidik Mabes Polri terhadap penceramah Bahar bin Smith. Pemeriksan terkait kasus dugaan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo dalam ceramahnya.
"Ya, kalau dia melakukan kesalahan, melanggar hukum ya tidak apa-apa. Semua berkedudukan sama di depan hukum," kata Syafii.
Menurut Buya Syafii, meski ujaran kebencian yang dilontarkan Bahar dikemas melalui dakwah atau forum pengajian, upaya hukum tetap bisa dilakukan dengan mengacu isi atau konten.
"Ya, tergantung apa yang diucapkan. Dakwah itu isinya macam-macam, apa kontennya itu yang penting," kata dia.
Syafii berharap materi dakwah memberikan kesejukan dan membangun. Isi dakwah yang disampaikan oleh para penceramah, menurut dia, jangan sampai mengandung muatan penghinaan apalagi disertai dengan informasi bohong.
"Ya, isi dakwah itu yang sejuk dong, yang damai yang membangun kesadaran manusia. Jangan menghina dengan berbagai hoaks, pakai ujaran kebencian dan segala macam. Itu menurut saya tidak beradab," kata Syafii.
Soal Kasus Ceramah Bahar
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan penyidik mengajukan pencekalan terhadap Bahar bin Smith agar memudahkan pemeriksaan terkait laporan pengacara Muannas Alaidid dugaan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo..
Polisi mengagendakan pemeriksaan terhadap Bahar bin Smith sebagai saksi terlapor pada Senin 3 Desember 2018 di Palembang, Sumatera Selatan.
Sebelumnya, pada 28 November, Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid melaporkan penceramah Bahar bin Smith terkait ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo melalui media sosial yang tersebar ke Polda Metro Jaya. Muannas menyebutkan Bahar menyampaikan ucapan yang mengandung kebencian terhadap Presiden Jokowi.
Calon anggota legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menilai, ucapan Bahar bukan kritik atau ceramah yang beradab, namun perkataan yang melecehkan seorang Kepala Negara. (adi)