Berpegang Perahu Nabi Nuh, Mbah Moen: Ikuti Ahlulbait yang Baik!
Dalam sejumlah ceramah KH Maimoen Zuber, al-Maghfurlah, sempat mengingatkan umat Islam untuk berpegang pada Perahu Nabi Nuh alaihissalam. Mbah Moen pun sempat membahas mengenai ahlulbait atau habaib yang patut menjadi panutan umat Islam, khususnya kaum santri. Yakni, Ahlulbait yang baik, yang saleh, mengedepankan akhlak dan ilmunya.
Di antara wasiat Mbah Moen, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang ini, marjiknya bersumber dari kata pengantar Mbah Moen dalam kitab wirid Nubzdahtul Anwar. Di dalam kitab itu disebutkan mengenai ahlulbait:
“Wajib bagi kita agar mengikuti/patuh kepada perintah Sayid Muhammad (perihal wirid ini), karena di era zaman ini beilaulah termasuk satu-satunya (di masanya) dari keturunan Nabi Muhamad Saw yang berani muncul tampil dan peduli (membela) terhadap kemuliaan ilmu dan ahlinya sebagaimana yang dipegang para salaf saleh dari kalangan Ahlusunah Waljamaah.
Terdapat hadis sahih dari baginda Rasululah shallallahu alaihi wasallam (SAW)
بَدَأَ اْلإِسْلاَمَ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ غَرِيبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ، قِيْلَ: وَمَنْ اَلْغُرَبَاءُ؟ قَالَ: الَّذِيْنَ يُصْلِحُونَ مَا أفسَدَ النَّاس مِنْ سُنَّتِي والَّذِيْنَ يُحْيوْنَ مَا أمَاتَوا مِنْ سُنَّتِي
Islam muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana mulainya, maka berbahagialah orang-orang yang terasing tersebut. Dikatakan, siapa al-ghuraba ini?” Rasulullah saw. bersabda, “Mereka orang-orang yang memperbaiki sunahku yang disrusak manusia dan mereka orang-orang yang menghidupkan sunahku yang dimatikan (kubur) manusia”.
Pegang Teguh Manhaj
Dalam hadis lain diriwayatkan; al-ghuraba adalah almutamaakkuna bimaa antum alaih al-yaum, yakni “Mereka adalah orang-orang yang berpegang teguh kepada apa (manhaj) yang kalian pegang sekarang”.
Dalam hadis lain diriwayatkan; al-ghurabaau naasun qoliilun shoolihun bainannas katsirun, man yagdlibuhum filkholqi aktsaru mimman yuhibbuhum, yakni mereka adalah “Kelompok orang saleh yang sedikit, yang lebih banyak dibenci daripada dicintai oleh manusia”.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
إنّ مَثَلَ أهْلِ بَيْتِيْ فِيْكُمْ مَثَلُ سَفِيْنَةِ نُوْحٍ مَنْ رَكَبَهَا نَجَا وَمَنْ تَخَلَّفَ عَنْهَا هَلَكَ
Perumpamaan ahli baitku di tengah-tengah kamu seperti bahtera Nabi Nuh, barangsiapa menaikinya akan selamat, dan barangsiapa tertinggal darinya, akan binasa (tenggelam). (HR. Hakim)
Nabi Muhammad SAW bersabda,
النُّجُوْمُ أمَانٌ لِأهْلِ السَّمَاءِ وَأهْلِ بَيْتِيْ أمَانٌ لِأَهْلِ الأَرْضِ
Bintang-bintang itu pengaman penduduk langit, dan ahlubait-ku pengaman penduduk bumi. (HR. Abu Ya’la)
Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya,
{قُلْ لَا أسْألُكُمْ عَلَيْهِ أجْرًا إلّا المَوَدَّةَ فِيْ القُرْبَى} [الشورى: 23] قالوا: يا رَسُولَ الله، مَنْ قَرَابَتُكَ هَؤلاَءِ الذِيْنَ وَجَبَتْ عَلَيْنَا مَوَدَّتُهُمْ؟ قَالَ: عَلِي وَفَاطِمَةُ وَابْنَاهُمَا.
Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan. (As-Syura: 23) Mereka berkata: Wahai Rasulullah! Siapakah kerabat/ keluargamu yang wajib atas kami untuk mencintai mereka? Baginda berkata: Ali, Fatimah dan kedua anak mereka berdua. (HR. Ahmad, Thabrani, dan Hakim)
Imam Ar Razi menyatakan bahwa anak-anak Fatimah dan keturunan mereka disebut juga Ibnahuma yakni kedua anak mereka berdua (Fatimah dan Ali). Wallahu’alam.
Semoga bermanfaat. Amiin.