Soal 5G Huawei, Perancis Tak Ikuti Sikap Amerika Serikat
Perancis menyatakan tak akan melarang penggunaan teknologi milik Huawei. Namun mereka menyarankan perusahaan swasta untuk tidak menggunakan teknologi 5G dari perusahaan asal China itu.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Agensi Keamanan Siber Perancis, ANSSI, Guillaume Poupard. "Yang bisa saya sampaikan adalah tak akan ada pelarangan total. Namun bagi yang belum menggunakan Huawei, kami mendorong untuk tidak menggunakannya," katanya pada Les Echos, dikutip oleh Aljazeera.
Sumber Reuters mengatakan jika Perancis tak akan melarang Huawei namun akan menempatkan perusahaan itu sebagai teknologi di luar jaringan primer, pada Maret lalu. Yaitu layanan yang memproses informasi sensitif seperti data personal.
Keputusan Perancis atas Huawei penting atas kelangsungan dua operator lokal, Bouygues Telecom dan SFR. Sebab lebih dari separuh jaringan mobile mereka dikerjakan oleh Huawei. "Bagi mereka yang telah menggunakan Huawei, kami memberikan kewenangan yang berlangsung antara tiga dan delapan tahun," lanjutnya.
Sementara, operator seluler milik negara, Orange, telah memilih untuk menggunakan pesaing Huawei di Eropa, Nokia dan Ericcson.
Poupard melanjutkan jika mulai minggu depan, operator yang tak menerima izin untuk menggunakan peralatan Huawei di jaringan 5G bisa digolongkan sebagai tidak merespon, sebagai bentuk penolakan pemerintah atau permintaan mereka.
Ia melanjutkan jika sikap itu sebagai bentuk independensi Perancis, dan bukan ditujukan sebagai sikap permusuhan pada China. "Ini bukan boikot Huawei atau rasisme anti China. Ada risiko berbeda antara suplier Eropa dan non eropa," lanjutnya.
Sebelumnya, Amerika Serikat mengampanyekan untuk memboikot Huwei pada negara aliansi mereka di Eropa dan juga Australia.
Langkah terakhir datang dari Inggris yang sedang menyiapkan proposal untuk meminta agar Huawei keluar dari Inggris, maksimal di akhir tahun ini.
Advertisement