SMPN 5 Silo Jember, Siswa Minim Gedung Sekolah Memprihatinkan
SMPN 5 Kecamatan Silo menjadi salah satu SMPN di Kabupaten Jember dengan siswa yang minim. Sekolah yang berada di Kawasan PTPN 12, Gunung Gumitir Desa Garahan, Kecamatan Silo itu hanya memiliki 14 siswa.
Kepala SMPN 5 Silo, Syaifudin menjelaskan, awalnya SMPN 5 Silo memiliki bangunan yang cukup representatif. Namun, beberapa tahun lalu, Gedung SMPN 5 Silo diterjang banjir, hingga mengalami kerusakan.
“Sempat diterjang banjir dan sampai sekarang masih dalam kondisi rusak,” kata Syaifudin, Selasa, 30 Agustus 2022.
Sudah sejak lama bangunan yang rusak tak kunjung diperbaiki. Hingga akhirnya kondisi bangunan saat ini ada yang sudah roboh dan sebagian lainnya nyaris roboh dan tidak bisa ditempati.
Satu Ruangan Difungsikan
Dari beberapa bangunan yang ada, hanya ada satu ruangan yang dapat difungsikan menjadi kelas.
Agar proses pembelajaran tidak terganggu, satu ruangan yang ada di disekat menjadi beberapa bagian.
“Seluruh siswa mulai kelas VII sampai IX belajar dalam satu ruangan. Karena ruangan lain sudah rusak,” tambah Syaifudin.
Sebagai sekolah yang berada di lokasi pedalaman, SMPN 5 Silo sampai saat ini hanya memiliki 14 orang siswa.
“Awalnya hanya ada delapan siswa. Namun saat penerimaan siswa baru kemarin ada tambahan enam siswa,” lanjut Syaifudin.
Meskipun minim siswa dan sarana prasarana terbatas, namun pembelajaran di SMPN 5 Silo berjalan dengan baik.
Guru-guru yang didatangkan dari kota Jember masih semangat mengajar di SMPN 5 Silo.
Lebih jauh Syaifudin menjelaskan, SMPN 5 Silo sudah mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan. Berdasarkan informasi yang diterimanya, anggaran perbaikan Gedung SMPN 5 Silo sudah dimasukkan dalam pembahasan APBD tahun 2023.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Jember, Muhammad Hafidzi Kholis mengatakan, SMPN 5 Silo bukan satu-satunya sekolah yang memiliki siswa sedikit.
Namun, SDN Keramat Sukoharjo 04, Kecamatan Tanggul, Jember juga bernasib sama. Bahkan SDN Keramat Sukoharjo 04 sudah sejak lama kekurangan siswa, sehingga siswa di sekolah tersebut bergabung ke sekolah lain saat belajar.
Komisi D berharap Bupati Jember Hendy Siswanto, menyikapi dengan serius persoalan pendidikan, khususnya sekolah yang kekurangan siswa. Bupati Jember melalui Dinas Pendidikan harus melakukan kajian khusus menyikapi persoalan itu.
“Harus ada keberanian untuk melakukan kajian yang tepat, untuk menyelamatkan masa jenjang pendidikan anak serta lulus dengan memiliki kapasitas keilmuan, sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut,” kata Hafidzi.
Komisi D menyarankan sekolah yang kekurangan siswa bisa digabung menjadi satu ke sekolah terdekat. Saran itu akan disampaikan saat pertemuan dengan Dinas Pendidikan Jember.
“Komisi D DPRD Jember masih akan mengagendakan pertemuan dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Jember. Untuk mendata ulang jumlah sekolah pada SD dan SMP yang minim siswa,” pungkas Hafidzi.
Sementara PLT Kepala Dinas Pendidikan Jember Suko Winarno mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kondisi SMPN 5 Silo. Namun Suko sudah mengetahui siswa SMPN 5 Silo memang sedikit.
“Memang siswanya sedikit. Namun pembelajaran tetap dilaksanakan demi mendidik anak bangsa,” kata Suko.
Suko berjanji dalam waktu dekat akan mengevaluasi perkembangan pendidikan yang berada di ujung timur Kabupaten Jember. Termasuk juga akan melihat kondisi bangunannya.
“Soal bangunan SMPN 5 Silo, nanti kita akan turun ke lapangan,” pungkas Suko.