SMPN 1 Ngimbang dan Mesin Giling Padi di Lamongan Terbakar
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ngimbang, Lamongan terbakar. Tetapi, tidak sempat meluluhlantakkan sekolah yang berlokasi di kecamatan kawasan Lamongan selatan tersebut.
Kobaran api hanya melalap atap ruang 8D. Karena pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) Korwil Ngimbang dan Babat bekerja sama dengan aparat keamanan dan warga sekitar sigap melumpuhkan kobaran api.
"Api benar-benar padam butuh waktu sekitar dua jam," kata Kapolsek Ngimbang AKP Suroto, kepada ngopibareng.id, Senin, 15 Juli 2024, malam.
Awal kebakaran salah satu ruang sekolah yang berlokasi di Dusun Ketapas, Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang itu diketahui sekitar pukul 16.30 WIB. Saksi mata melihat atap ruang kelas 8D terdapat asap mengepul.
Semaki lama asap semakin tebal. Ketika didekati ternyata atap ruang kelas tersebut terbakar. Saat itu juga, saksi mata menginformasikan kepada warga dan secepatnya menghubungi Polsek dan Damkar Korwil Ngimbang.
"Damkar Korwil Ngimbang juga meminta bantuan ke Damkar Korwil Babat. Kita dan warga juga segera membantu pemadaman," jelas AKP Suroto.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Kerugian ditaksir juga hanya berkisar Rp30 juta. Dihitung dari kerusakan atap. Adapun penyebab kebakaran diduga akibat percikan api yang bersumber dari pembakaran sampah di samping gedung yang terbakar.
Terbakarnya SMP Negeri 1 Ngimbang ini merupakan satu dari dua kebakaran di Lamongan pada Senin, 15 Juli 2024. Saat api yang membakar SMP Negeri 1 Ngimbang belum padam, menyusul kejadian kebakaran di wilayah hukum Polsek Modo.
Kebakaran melanda huller atau tempat penggilingan padi milik Tarjo, 61 tahun, warga Dusun Sambangan Desa Sambanganrejo Kecamatan Modo, Lamongan.
Informasi diperoleh ngopibareng.id menyebutkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 15.55 WIB. Sumber api diduga akibat korsleting listrik pada mesin huller.
Kebakaran yang melalap bangunan seluas 10 x 10 meter persegi itu berhasil dipadamkan dua armada terdiri satu unit pompa dan satu unit water supply Damkar Korwil Ngimbang dalam waktu satu jam. Tidak ada korban jiwa. Adapun kerugian materiil ditaksir mencapai Rp150 juta.
"Alhamdulillah, api tidak menjalar dan berhasil kita padamkan," ujar Danru Damkar Ngimbang, Hilda Julfi.
Advertisement