SMKN 3 Probolinggo Jahit APD Pesanan Pemprov Jatim
Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), Pemprov Jawa Timur terus berpacu menyiapkan alat pelindung diri (APD) dengan jumlah memadai. Sekolah-sekolah kejuruan yang memiliki jurusan tata busana pun dimintai tolong menjahit APD, salah satunya SMK Negeri 3 Kota Probolinggo.
“Benar, kami diminta Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Jatim untuk menjahit pakaian APD,” kata Kepala SMKN 3 Kota Probolinggo, Siti Rohmahadi di sekolahnya, Sabtu siang, 4 April 2020.
Pihak sekolah kejuruan di Jalan Pahlawan, Kota Probolinggo itu pun mengerahkan 25 guru dan alumni SMKN 3.
Sebenarnya, pihak SMKN 3 hendak mengerahkan murid-murid jurusan tata busana tetapi ada kendala di saat mereka diimbau belajar di rumah saat Covid-19 merebak.
“Awalnya kami ingin melibatkan para siswa, ternyata para orangtua tidak berkenan anak-anaknya keluar rumah saat Covid-19, sehingga kami melibatkan guru dan alumni,” terang Siti.
Kepala SMK 3 pun menceritakan, ihwal pembuatan APD di sekolah. Sebelumnya ada video conference antara Dispendik Jatim dengan SMK Pariwisata terkait Covid-19. Dispendik pun meminta bantuan SMK-SMK yang punya jurusan tata busana untuk menjahit APD.
“Jumat kemarin (3 April), bahan berupa dua gelondong kain kami ambil di Dispendik Jatim di Surabaya, hari ini kami jahit bersama-sama,” kata Siti.
Setiap gelondong kain bisa dijadikan 25 buah APD sehingga total sebanyak 50 buah APD. Dalam sehari, diharapkan 50 buah APD itu bisa rampung dikerjakan. “Soalnya akan langsung dikirim ke Surabaya,” lanjut Siti.
Disinggung soal ongkos menjahit 50 buah APD, Siti mengatakan, tidak ada ongkosnya alias gratis. “Tidak ada, kami sukarela menjahit APD, bahkan kami ikut menyumbang benang dan risleting,” imbuh dia.
Polresta Probolinggo Bagi Sembako
Masih terkait merebaknya Covid-19, jajaran Polres Probolinggo Kota (Polresta) melakukan pembagian sembako dan masker di kawasan alun-alun, Sabtu siang, 4 April 2020. Sasarannya, para tukang becak dan pedagang kaki lima yang dinilai terdampak secara sosial-ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban ekonomi para tukang becak dan PKL,” kata Kapolresta, AKBP Ambariyadi Wijaya.
Seperti diketahui, para tukang becak di Kota Probolinggo mengaku, jumlah penumpang menurun drastis. Sementara PKL mengeluhkan, sepinya pembeli karena banyak warga memilih berdiam diri di rumah.
Sementara itu di hari yang sama, PCNU Kota Probolinggo menggelar penyemprotan cairan disinfektan. Sasarannya, mulai masjid, mushala, sekolah, pesantren, fasilitas umum, hingga perumahan warga.
“Kami melibatkan 60 relawan untuk menyemprot di empat kecamatan, yakni Mayangan, Kanigaran, Wonoasih dan Kedopok,” kata Kepala Satgas Covid-19 PCNU Kota Probolinggo, Masyhuri Nurzah.
Sementara itu, satu kecamatan yakni, Kademangan sudah disemprot disinfektan sebelumnya.
Advertisement