52 Motor Siswa SMKN 1 Hangus, Diluar Tanggung Jawab Sekolah
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Surabaya menyatakan sekolah tidak dapat bertanggungjawab atas hangusnya sepeda motor siswanya yang terbakar kemarin. Pihak sekolah menegaskan jika kejadian itu di luar tanggungjawabnya, karena terjadi di luar sekolah.
Pihak sekolah mengklaim telah berulang kali mengimbau bahwa siswa yang tidak memiliki SIM, dilarang membawa motor.
"Kita sudah berulang kali mangimbau. Jauh sebelum adanya kejadian ini, kita selalu memberi tahu siswa dan wali murid. Kalau tidak punya SIM, tidak boleh parkir di sekolah," ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Surabaya, Asslamet saat dihubungi melalui teleponnya.
Ditambahkan Asslamet, "imbauan ini sudah dilakukan berulang-ulang. Namun para siswa bersikukuh memarkir kendaraannya dengan sekehendak sendiri. Kalau atas kehendaknya sendiri, siswa tetap nekat membawa motor. Resikonya, apabila nantinya terjadi hal yang tidak diinginkan, itu bukan tanggung jawab sekolah. Kita sudah mengimbau," ujarnya.
Sementara, Sujono, salah satu guru olah raga yang mendampingi murid saat kebakaran berlangsung, mengungkapkan benar kejadian tersebut di luar tanggung jawab sekolah.
Namun demikian, pihak sekolah menyatakan tetap akan membantu orangtua murid. SMKN 1 bersedia menjembatani orangtua murid dengan pihak kepolisian.
"Ini di luar tanggung jawab sekolah. Tapi kita bekerja sama dengan Polsek Wonokromo. Sesuai permintaannya kemarin, kita sudah mengumpulkan data yang diminta seperti STNK, KTP yang sesuai dengan surat kendaraan dan BPKB. Informasi terakhir, pengumpulannya sudah hampir lengkap," ujar Sujono.
Pantauan ngopibareng.id di lapangan, pasca kebakaran pihak sekolah juga tidak membicarakan kejadian kemarin secara khusus kepada para orangtua siswa. Padahal hari ini pihak sekolah mengudang orangtua murid untuk pengambilan raport sisipan.
"Soal kebakaran itu, iya tau. Ini ngambil sisipan seperti biasa. Nggak ada, nggak ada disampaikan apa-apa terkait kebakaran kemarin," ujar Kartini, salah satu wali siswa sekolah tersebut. Hal senada juga disampaikan oleh Nurul, ditemui seusai menggambil raport sisipan putranya. (tts)
Advertisement