Smart Policy Khofifah untuk Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren
Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa terus membikin terobosan guna meningkatkan sumber daya bagi generasi muda. Di antaranya, menjadikan Jawa Timur sebagai pusat intelektual NKRI. Yang sekaligus memperkuat Islam Wasathiyah yang ditunggu oleh dunia untuk kebangkitan Indonesia.
Setelah dua tahun berturut-turut memiliki kinerja tertinggi, sebagai provinsi dengan jumlah capaian diterimanya siswa pada perguruan tinggi negeri. Baik jalur SNMPTN dan SBMPTN tahun 2021 dan tahun 2022. Gubernur Jawa Timur ini membuat special policy untuk kalangan pesantren, guru dan dosen.
Kebijakan itu berbentuk beasiswa S1 ke Al Azhar Mesir, beasiswa S2 bagi guru Madrasah Diniyah (Madin) dan beasiswa S3 bagi dosen Perguruan Tinggi Islam berbasis pesantren untuk kuliah di perguruan tinggi ternama di Jawa Timur.
Tidak sembarangan. Seleksi dilakukan dan administrasi dilakukan secara terstruktur. Seleksi calon penerima beasiswa disamping administrasi juga diuji baca kitabnya dengan ketat. Dengan tujuan untuk mencetak kader ulama NKRI yang intelektual dan ilmuwan yang ulama yang dilakukan oleh tim kiai kiai muda utama.
Program Beasiswa ke Al-Azhar
Untuk mengkonkretkan progran ini, Khofifah juga menguatkan Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah ( LPPD ) diketuai oleh Prof H A Halim Soebahar MA dan para kiai muda dan intelektual muslim Jawa Timur sebagai pengurusnya.
"Basis dari kebijakan tersebut mengacu Renstra Pemprov Jatim, kebijakan Pemerintah terkait UU Pondok Pesantren, UU Sisdiknas dan keinginan untuk menjadikan SDM unggul, menguatkan Islam Wasathiyah", ujar Direktur Pasca Sarjana Unisma Malang, Prof. H. M. Mas'ud Said.
"Sosialisasi dan penguatan managerial perguruan Tinggi Keagamaan Islam dilakukan selama dua hari tgl 23-24 Juni 2022 di Hotel Harris Convention Hall Malang yang diikuti oleh 57 pimpinan perguruan tinggi, pimpinan pesantren dan pengelola pendididikan tinggi berbasis pesantren dan PTKI," tambah Ketua PW ISNU Jatim ini.
LPPD Jatim lanjut Mas'ud Said Said mengundang cendikiawan dan teknokrat profesional pendidikan dan pemerintahan yang membeberkan bagaimana cara untuk mendorong kemajuan secara terstruktur, sistemik dan percepatan pengembangan kelembagaan.
"Kami libatkan mereka untuk mendorong kemajuan secara kelembagaan," katanya.
"Peserta dan pengurus LPPD dan para tokoh pendidikan secara antusias mendengarkan paparan tentang smart policy Pemprov Jatim untuk bangkit bersama membangun Indonesia unggul melalui PTKIS," tutur Mas'ud, seperti dilaporkan Imam Kusnin Ahmad.
Advertisement