Smamda Surabaya Berjaya di LPB Nasional 2024
Rangkaian kegiatan Lomba Peneliti Belia (LPB) Nasional 2024 resmi berakhir. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Center for Young Scientists (CYS) itu ditutup di Lecture Theater Universitas Multimedia Nasional (UMN) Kamis, 5 Desember 2024 lalu, sekaligus dilakukan pengumuman pemenang.
Delegasi SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Zia Almira Fitriani dan Zaidan Nazarul Irzam Bayhaqi, berhasil mendapatkan Juara Harapan 1 Bidang Geografi.
"Alhamdulillah, juara harapan 1," tulis Hanik Rosyidah S.Pd, guru yang mendampingi, seperti rilis yang diterima Ngopibareng.id, Senin 9 Desember 2024.
Kabar tersebut disambut gembira oleh para guru dan orang tua. "Alhamdulillah, selamat dan sukses Tim SCCP Geografi Smamda Surabaya," balas Syuhada Ishak Abilio Gomes S.Pi., M.Pd.I., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.
Ketua Smamda Competition Coaching Program (SCCP) Hajjar Ekasari, M.Pd., turut menyampaikan ucapan selamatnya. "Terima kasih Pak Zarko (Muhammad Zarkasi, S.Pd), Bu Hanik, beserta tim, alhamdulillah tim geografi akhirnya pecah telur di level nasional," pujinya.
Orang tua Zia dan Zaidan juga tidak lupa memberikan selamat dan mengungkapkan perasaan harunya. "Alhamdulillah selamat Zaidan dan Zia! Terima kasih, khususnya Bu Hanik yang sudah mendampingi anak-anak" ucap Heny Dwi Jayanti, ibunda dari Zaidan.
Oktarina Mahardiani, ibunda dari Zia memberikan doa untuk Smamda. "Terima kasih, semoga menjadi amal jariyah yang berkah," ujarnya.
Perlu diketahui, sebelum masuk ke LPB Nasional 2024, Zia dan Zaidan harus berkompetisi terlebih dahulu di level regional. Di ajang LPB Jawa Timur Online 2024, Zia dan Zaidan juga berhasil mendapatkan Juara Harapan 1.
Meneliti Kerapatan Vegetasi Surabaya
Secara terpisah, Zia dan Zaidan membeberkan isi dari penelitian yang membawa mereka juara harapan 1 LPB Nasional Bidang Geografi. Yakni, analisis kerapatan vegetasi Surabaya menggunakan paramater Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Analisis ini digunakan untuk mengevaluasi Surabaya Green and Clean Program, yang bergulir sejak tahun 2005.
"Jadi, kami membandingkan nilai NDVI Surabaya di tahun 2018 dan 2023, apakah ada kenaikan atau penurunan," ungkap Zia.
Setelah diolah dan dianalisis, ternyata terdapat beberapa interpretasi yang unik dari nilai NDVI Surabaya di tahun 2018 dan 2023.
"Kalau dilihat rata-ratanya, NDVI tahun 2023 turun dari tahun 2018, meskipun tipis, dari 0,12 menjadi 0,11. Namun nilai minimumnya naik, mengindikasikan bahwa area yang tidak bervegetasi sebenarnya turun, namun area yang bervegetasi sedang hingga lebat juga turun," lanjutnya.
Meskipun percaya diri dengan hasil penelitiannya, di babak final, para juri memberikan kritik dan masukan terkait metode penelitian. "Juri bilang, kalau bisa perbandingan NDVI-nya jangan 5 tahun, namun 10-15 tahun. Selain itu juga dipadukan dengan data lainnya," ungkap Zaidan.
Walaupun mendapatkan kritik dan masukan, nyatanya Zia dan Zaidan berhasil meraih Juara Harapan 1.
"Lucu juga sih, kita dapat posisi serba 4. Di regional kita nomor 4, penyisihan nasional nomor 4, akhirnya berakhir juara harapan 1 atau peringkat ke-4. Tapi apapun itu, kami senang dan bersyukur," ketus Zia sambil tertawa.
Zaidan juga merasa senang, meskipun sedikit berkelakar. "Walah gess, peringkat kok pancet, ora mundak, ora mudun (Oalah guys, peringkat kok sama, tidak naik dan tidak turun)," pungkasnya.
*Penulis: Muhammad Zarkasi adalah guru SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
Advertisement