SMA Ta'miriyah Surabaya, Simulasi Sekolah Tatap Muka
Sebanyak 15 murid SMA Ta'miriyah Surabaya sedang serius mendengarkan pelajaran yang diterangkan seorang guru secara langsung (luring). Murid-murid tersebut duduk di bangkunya masing-masing dengan jarak 1,5 meter dan mengenakan masker.
Kepala Sekolah SMA Ta'miriyah, Sucipto, mengatakan, kegiatan yang dilakukan murid secara bergantian ini adalah simulasi untuk sekolah tatap muka.
"Latar belakangnya, Bu Gubernur sudah memberikan lampu hijau sejak pertengahan Agustus. Di Jatim akan segera dimulai tatap muka, karena sudah zona kuning 50 persen dan zona oranye 25 persen," kata Sucipto, Rabu, 11 November 2020.
Sebelum melakukan kegiatan simulasi ini, ujar Sucipto, sebelumnya pihaknya sudah mendapatkan pengarahan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah Surabaya Sidoarjo dan Pengawas Dinas Pendidikan pada 19 Agustus 2020 lalu.
Selain itu pertimbangan lain yang mendasari agar sekolah tatap muka segeta dilakukan. Menurut Sucipto, karena ada mata pelajaran yang sulit bila hanya diterangkan secara daring, seperti Fisika, Biologi dan Matematika.
"Tatap muka saja sulit apa lagi daring. Saat ini ada lampu hijau dari Kepala Cabang Dindik Sidoarjo. Dari Gubernur, Kadis Jatim tapi secara verbal pernah diucapkan sejak Agustus. Saat itu tentu kami menyiapkan segala sesuatunya termasuk sarana prasarana," jelas Sucipto.
Ia menuturkan, simulasi ini baru dilakukan sejak tanggal 2 November 2020 lalu. Siswa secara bergantian, yakni satu kali pertemuan dalam sepekan dengan dua sesi pagi pukul 07.00-09.00 WIB dan siang pukul 09.00-11.30 WIB.
"Artinya, semua siswa kelas 10, 11 dan 12 masuk sesuai jadwal mulai Senin hingga Jumat mengikuti dua mata pelajaran (mapel)," imbuhnya.
Sucipto juga menerangkan, selama simulasi para siswa masih mengunakan baju bebas, rencanannya minggu depan baru para murid akan mengenakan seragam.
Ketika ingin melakukan luring offline, ia menjelaskan, sudah meminta persetujuan para orang tua murid. Persetujuan orang tua melalui Google Form 80 persen setuju masuk dan 20 persen masih keberatan.
Kendati demikian, tidak ada masalah dalam hal ini, sebab pelajaran luring ataupun daring masih dilakukan.
"Kami tidak memaksa orang tua yang khawatir. Walau pun disini luring itu masih ada pelajaran daring. Digabungkan. Semua kami adakan tidak ada hambatan bagi mereka yang kurang setuju tatap muka," tandasnya.
Pihaknya, juga melakukan evaluasi setiap minggu dari simulasi yang dilakukan. Bila Surabaya benar-benar zona hijau Januari, jadwal kami akan berbeda dengan jadwal yang kami susun saat ini.
Advertisement