Slenderman Idola ABG Diduga Pembunuh Bocah 5 Tahun
NF, gadis ABG 15 tahun yang diduga membunuh bocah 5 tahun tetangganya di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, diketahui punya kebiasaan nonton film horor.
Aksi kekerasan terhadapi binatang sampai membunuh bocah 5 tahun karena terinspirasi film Chucky, boneka pembunuh yang populer pada tahun 1988. NF juga suka menonton film Slenderman.
Film Slanderman menampilkan karakter fiksi sosok pria tipis tinggi tanpa wajah. Dia mempunyai tentakel dan mengenakan baju hitam dan dasi merah. Slenderman suka menculik atau melukai orang, terutama anak-anak.
Slenderman Lahir dari Kontes Photoshop
Slenderman pada awalnya merupakan karakter fiksi dari forum internet Something Awful. Dilansir Techcrunch, sosok Slenderman lahir dari tangan Eric Knudsen pada 8 Juni 2009. Kala itu, Knudsen mengikuti kontes photoshop ‘Create Paranormal Images’. Dia mengunggah dua foto hitam putih yang tampak begitu menyeramkan.
Salah satu foto menunjukkan sosok misterius tanpa wajah, berbadan tinggi, serta menggunakan jas, yang berbaur dengan sejumlah anak-anak di taman bermain. Sosok tersebut seperti sedang mengawasi anak-anak tersebut dari belakang.
“Kami tidak ingin pergi, kami tidak ingin membunuh mereka. Tapi, keheningan dan tangannya yang panjang membuat kita takut dan nyaman bersamaan,” tulis keterangan foto tersebut.
Dalam foto lainnya, sosok itu terlihat berdiri di samping pohon. Latar lokasinya seperti berada di taman bermain. Foto ini tampak lebih menyeramkan. Sosok misterius itu begitu kontras dengan keceriaan anak-anak yang tengah bermain.
“Satu dari dua foto yang diselamatkan dari kebakaran Perpustakaan Kota Stirling. Foto yang diberi nama 'The Slender Man' ini terkenal karena diambil di hari yang sama dengan menghilangnya 14 anak. Pemerintah mengklaim foto ini palsu. Seminggu kemudian kebakaran terjadi di perpustakaan. Foto sebetulnya disimpan sebagai bukti,” tulis keterangan di foto kedua.
Menurut Knudsen, gambar menyeramkan itu terinspirasi dari karya-karya novelis horor H.P. Lovecraft, Stephen King, hingga karakter “Tall Man” dari film Phantasm (1979). Gambar hasil imajinasinya itu pun begitu populer di komunitas internet.
Dari Dunia Maya Jadi Kisah Tragis
Kisah seram Slenderman lalu menjadi urban legend di dunia maya. Kisahnya malang melintang dan bebas dimodifikasi. Slenderman seringkali dikenal sebagai tanpa wajah yang ‘suka’ dengan anak-anak. Netizen percaya bahwa Slenderman adalah iblis pertama yang lahir di dunia maya.
Seiring berjalannya waktu, kepopuleran Slenderman itu menghasilkan kisah tragis di dunia nyata. Ada sejumlah kasus kematian yang diduga dipicu oleh viralnya Slenderman di internet.
Kisah tragis pertama terjadi pada 31 Mei 2014 di Waukesha, Wisconsin, AS. Kala itu, dua gadis berusia 12 tahun bernama Morgan Geyser dan Anissa Weir menikam seorang temannya sebanyak 19 kali.
Dilansir Hollywoodlife, keduanya mengaku kepada polisi bahwa aksi penikaman itu sebagai rencana ‘stabby, stab, stab’. Beruntung, korban berhasil diselamatkan setelah ditemukan dalam sekarat.
Diberitakan Mirror, 23 Februari 2019, Aaron Campbell yang baru berusia 16 tahun tega memperkosa dan membunuh gadis berusia enam tahun bernama Alesha MacPhail pada 2 Juli 2018.
Pemuda asal Skotlandia itu sengaja menculik Alesha untuk disiksa. Jenazah Alesha kemudian ditemukan dengan 100 luka tusukan di sebuah hutan. Berdasarkan penuturannya, Campbell mengaku terinspirasi dengan video game Slenderman.
Film Layar Lebar
Setelah menjadi cerita yang fenomenal di internet, Slenderman sempat diadaptasi menjadi sebuah video game di PC. Game berjudul Slender: The Eight Pages itu dirilis pada 26 Juni 2012.
Empat tahun kemudian, Slendermen diangkat ke layar lebar dengan judul Slender Man. Film itu digarap oleh Sylvain. Di Indonesia, film itu dirilis pada 10 Agustus 2018.
Film yang didistribusikan oleh Sony Pictures ini berlatar di Massachusetts, Amerika Serikat. Di sana, terdapat empat orang remaja yang suka berkumpul bersama. Mereka adalah Wren (Joey King), Hallie (Julia Goldani Telles), Chloe (Jaz Sinclair), dan Katie (Annalise Basso).
Pada situs IMDB, film itu hanya mendapat angka 3,2 dari 10. Film berdurasi 1 jam 31 menit itu meraup keuntungan USD 51,7 juta.
Advertisement