Skotlandia Susun Undang-undang Pembalut dan Tampon Gratis
Parlemen di Skotlandia sedang menyusun undang-udanng yang membuat produk pembalut untuk menstruasi gratis di seluruh negeri. Jika undang-undang ini disahkan, maka Skotlandia akan menjadi negara pertama di dunia yang menggratiskan pembalut. Draft undang-undang itu disepakati hampir seluruh anggota parlemen.
Voting dukungan anggota parlemen atas undang-undang ini berlangsung pada Selasa 25 Februari 2020. 112 anggota memilih untuk mendukung undang-undang ini, dan satu anggota absen. Setelah voting tahap pertama usai, draft undang-udang akan berada di tangan komite sebelum disahkan.
Undang-undang ini nantinya akan membuat produk pembalut menstruasi tersedia di berbagai fasilitas publik, seperti pusat komunitas, klub remaja, dan juga toko obat. Semuanya disediakan gratis tanpa dipungut biaya untuk membeli.
Draft tersebut awalnya diajukan oleh Monica Lennon, dengan judul “Draft Undang-undang Produk Datang Bulan Skotlandia” di tahun 2017.
“ini bukan barang mewah. Tentunya sangat penting dan tak ada satu pun orang di Skotlandia yang bisa pergi tanpa membawa produk datang bulan ini,” kata Lennon.
“Kami sedang mengubah budaya dan sangat menarik untuk melihat negara lain di dunia mengamati apa yang sedang kami lakukan,” katanya.
Di tahun 2018, Skotlandia menjadi negara pertama yang menyediakan produk menstruasi gratis di sekolah, kampus, dan tempat pendidikan lainnya.
Sedangkan di Inggris, produk menstruasi dikenai pajak yang disebut “pajak tampon” sebesar 5 persen. Pemerintah setempat sebelumnya telah mengatakan akan menghapus pajak tersebut di tahun 2016, namun janji ini meredup dan belum terealisasi, digusur oleh isu Brexit.
Daftar dalam draft tersebut menulis beberapa negara yang tak menerapkan pajak pada pembalut, seperti Irlandia, Australia, Kenya, India, Kolombia, Malaysia, Nikaragua, Jamaika, Nigeria, Uganda, Libanon, dan Trinidad dan Tobago, diterjemahkan dari dw.com.