Skandal Laporan Keuangan Palsu Juventus, Ronaldo Ikut Terseret
Gagal meraih trofi bergengsi insan sepak bola individu Ballon d'Or, nama Cristiano Ronaldo justru terseret skandal laporan keuangan palsu milik mantan klubnya, Juventus. Padahal, calon ayah lima anak itu sudah pindah ke Manchester United pada bursa transfer musim panas 2021.
Ramainya sorotan laporan keuangan Juventus ini, membuat lembaga hukum Italia di bawah wewenang Menteri Ekonomi dan Keuangan, Guardia di Finanza sudah mendatangi markas Juve, Continassa.
Petinggi Juventus, seperti Andrea Agnelli (Presiden Juventus), Pavel Nedved Wakil Presiden Juventus) dan Fabio Paratici (eks Direktur Olahraga Juventus yang kini menjabat di Tottenham Hotspur) juga telah diperiksa pihak berwajib.
Il Corriere dello Sport melaporkan, bahwa Guardia di Finanza ingin mendapatkan dokumentasi akuntansi, non-akuntansi, perbankan, dan korespondensi yang mengacu pada setiap operasi mulai Juli 2018 hingga seterusnya. Oleh sebab itu, nama Cristiano Ronaldo muncul ke permukaan.
Cristiano Ronaldo datang ke Juventus dari Real Madrid pada musim panas 2018. Pemain 36 tahun itu bermain selama tiga musim di Juventus sebelum pulang ke Manchester United. Sekarang, Kantor Kejaksaan Umum Turin dilaporkan tengah menyoroti dua situasi yang tampaknya dirahasiakan Juventus dari badan-badan berwenang.
Pertama, berkaitan dengan aktivitas transfer Juventus dengan Atalanta yang melibatkan Merih Demiral dan Cristian Romero. Kedua, berkaitan dengan perjanjian pribadi soal kontrak dan utang gaji pemain Portugal itu.
Polisi pun tengah menyelidiki kesepakatan setiap individu, termasuk pemain Juventus, dengan klub dalam periode lockdown karena pandemi Covid-19 pada Maret 2020 silam. Alhasil, para pemain dan staf harus menginformasikan gaji mereka mulai dari Maret, April, Mei, dan Juni.
Polisi juga akan menyelidiki remunerisasi, jenis kompensasi lain yang diterima karyawan atau eksekutif perusahaan untuk pekerjaan mereka, pada tahun berikutnya yang seharusnya berjumlah dua setengah bulan.
Banyaknya penyelidikan ini menandakan Juventus dalam masalah besar. Sekadar informasi, Lembaga Perlindungan Konsumen dan Lingkungan Italia (CODACONS), CONI (Komite Olimpiade Olahraga Italia), dan Asosiasi Olimpiade Italia ikut menyoroti kasus Juventus ini.
Jika terbukti bersalah, Juventus bisa degradasi ke Serie B, seperti 2006 silam, dan kehilangan gelar juara Liga Italia mereka saat tindakan ilegal ini terjadi.
Advertisement