“Skandal Kejiâ€, Paus soal Pelecehan Seksual Pastor di Irlandia
Paus Fransiskus memulai lawatan pertama ke Irlandia dalam hampir 40 tahun. Di negeri itu, Paus mengungkapkan kemarahannya di hadapan komunitas Katholik atas ‘’kejahatan menjijikkan’’.
Itu sebagai respon atas pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah pastur yang telah memperkosa dan mencabuli anak-anak, dan kegagalan otorita berwenang di gereja untuk mengatasi hal itu.
“Saya tidak dapat tidak mengakui skandal keji yang terjadi di Irlandia, pelecehan anak-anak oleh anggota-anggota gereja yang bertanggungjawab pada pendidikan dan perlindungan mereka,” ujar Paus dalam resepsi kenegaraan di Dublin Castle yang ikut dihadiri sejumlah penyintas, Minggu 26 Agustus.
“Kegagalan otorita gereja – uskup, para pengawas keagamaan, pastur dan lainnya – untuk menangani kejahatan-kejahatan menjijikkan ini secara memadai telah menimbulkan kemarahan dan tetap menjadi sumber rasa malu dan kepedihan bagi komunitas Katholik,” tambahnya.
Dalam upaya untuk mengatasi kemarahan dunia tentang skandal pelecehan seksual itu, Paus Fransiskus menyebut langkah-langkah yang telah diambil pendahulunya, Paus Benediktus, untuk mengatasi krisis tersebut. Meskipun demikian Benediktus tidak mengakui kekeliruan Vatikan yang menutupi skandal itu, dan Fransiskus pun belum memberikan rencana langkah-langkah baru yang akan diambilnya untuk menghukup uskup-uskup yang gagal meilndungi umat paroki mereka.
Paus Fransiskus memang mengatakan berkomitmen untuk mengkaji secara mendalam gereja-gereja ini terlepas dari biaya moral atau penderitaan yang akan ditimbulkan.
Irlandia telah banyak berubah sejak lawatan Paus John Paul II tahun 1979 lalu, dan menjadi lebih sekuler pasca terungkapnya skandal pelecehan seksual para pastur mulai tahun 2005 lalu.
“Saya tidak dapat tidak mengakui skandal keji yang terjadi di Irlandia, pelecehan anak-anak oleh anggota-anggota gereja yang bertanggungjawab pada pendidikan dan perlindungan mereka,” ujar Paus Fransiskus.
Ratusan ribu orang datang untuk menemui Paus, termasuk para demonstran yang sudah merencanakan akan melancarkan aksi protes. Banyak korban pelecehan seksual, keluarga dan para pendukung mereka menyerukan kepada Paus Fransiskus untuk melakukan lebih banyak hal dibanding sekedar melangsungkan pertemuan tertutup dengan sekelompok penyintas terpilih.
Dalam konferensi yang disponsori Vatikan hari Jumat 24 Agustus, seorang penyintas terkemuka di Irlandia, Marie Collins, mengatakan Gereja Katholik harus membentuk “struktur yang kuat” untuk meminta pertanggungjawaban pastur yang sewenang-wenang.
Paus Fransiskus dan Korban Pelecehan
Paus Fransiskus, bertemu dengan delapan korban pelecehan di Irlandia setelah mengungkapkan “rasa sakit dan malu” atas kegagalan otoritas Gereja Katolik dalam menangani kasus pelecehan tersebut, ungkap Vatikan.
“Paus Fransiskus pada Sabtu (25 Agustus), sore bertemu selama 1,5 jam dengan delapan korban selamat dari kasus pelecehan di lembaga keagamaan dan institusi,” ujar juru bicara Vatikan Greg Burke dalam sebuah pernyataan.
Kedelapan orang itu termasuk korban pelecehan yang dilakukan oleh pastor Katolik Tony Walsh, yang melecehkan ratusan anak selama periode hampir dua dekade sebelum dia akhirnya diusir dan dipenjara.
Burke mengatakan korban tersebut “memilih untuk tetap tidak disebutkan namanya.”
Marie Collins, yang dilecehkan oleh seorang pastor ketika dirawat di rumah sakit pada usia 13 tahun, juga termasuk di antara kedelapan orang itu.
Collins tahun lalu mengundurkan diri dari komisi Vatikan untuk perlindungan anak yang didirikan oleh sang Paus karena kegagalan lembaga itu dalam mengambil tindakan.
Sebelumnya, korban-korban dari skandal pelecehan seksual oleh imam Gereja Katolik mengimbau Paus Fransiskus agar bersikap tegas terhadap imam yang menjadi pelaku predator seks selama lawatannya ke Irlandia.
Negara itu berubah banyak sejak Paus Johanes Paulus II melawat kesana pada 1989, dan telah menjadi jauh lebih sekuler menyusul skandal-skandal pelecehan seksual oleh imam yang mulai dibongkar pada 2005.
Paus Fransiskus berkunjung saat krisis pelecehan seksual muncul di Amerika, Chili, dan Australia, dan peristiwa-peristiwa ini telah mengingatkan rakyat Irlandia akan skandal yang mirip dan dilakukan oleh imam dan uskup Irlandia. Banyak korban pelecehan, keluarga dan pendukung mereka, menyerukan kepada Paus agar mengambil lebih banyak tindakan dan tidak sekadar bertemu secara privat dengan korban yang diseleksi terlebih dahulu. (ap/voa/ant)
Advertisement