Situs KPU Diretas, Pihak KPU Jatim Mulai Re-entry Data
Situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memuat informasi terkait Pilkada serentak 2018 masih belum bisa dibuka hingga Selasa, 3 Juli 2018. Keaadaan ini telah terjadi sejak beberapa hari lalu setelah pencoblosan.
Divisi Teknis KPU Jatim, Muhammad Arbayanto mengungkapkan alasan kenapa situs tersebut dinonaktifkan. Menurutnya, ada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang berusaha meretas situs KPU.
"Kita kemarin memang ada kendala di situ (situs yang tidak bisa dibuka). Situs kita diretas orang yang tidak bertanggung jawab," ungkap Arba ketika ditemui di Kantor KPU Jawa Timur pada Selasa, 3 Juni 2018.
Meski begitu, ia juga mengungkapkan KPU RI telah mengantisipasi dengan cara menonaktifkan situs tersebut. Tak hanya itu, Arba juga mengatakan jika pihak KPU telah memasukan data kembali ke dalam sistem informasi perhitungan (situng).
"Sudah diantisipasi oleh pihak KPU RI. Di KPU Jatim sendiri sudah kita off-kan langsung. Sekarang kan sudah bisa online kembali, teman-teman tinggal memasukkan datanya ulang. Karena pada dasarnya teman-teman di kabupaten/kota sudah punya soft file-nya. Jadi kalau pun ada peretasan kehilangan data, kami tidak khawatir karena ada data manual juga. Untuk mekanismenya tinggal dibersikan lalu di reentry ulang dan scan lagi ke proses situng kami," jelasnya.
Dari pihak KPU Jatim sendiri, setidaknya sudah ada data dari 14 kabupaten/kota yang sudah masuk dalam situng sejak satu jam proses re-entry. Situng itu sendiri merupakan upaya dari KPU untuk mentransparansikan dirinya di setiap detail aktifitas agar terkesan transparansi terhadap publik.
Diketahui, hingga hari ini sebanyak 38 kabupaten/kota sudah hampir menyelesaikan proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan. Di 38 kabupaten/kota ini terdiri dari 666 kecamatan 8497 desa 67644 TPS. Untuk pihak KPU Jatim sendiri setidaknya telah menyelesaikan 98,86 persen total suara yang masuk ke KPU Jatim.
Terkaiit dibukannya kembali situs infopemilu.go.id, Arba tidak tahu menahu terkait hal itu. "Kalau situng sudah mulai berjalan, kami hanya berkewajiban memasukkan dan mengirimkan data saja ke infopemilu," pungkasnya. (amm)