Situs Kemendagri Berganti Gambar Nisan Hitam
Situs Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diretas dan sempat tertulis pesan duka untuk kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Situs Kemendagri di www.kemendagri.go.id belum dapat diakses hingga berita ini diturunkan. Sempat muncul tulisan 'Situs ini tidak dapat dijangkau' pada tampilan web browser.
Hal yang sama terjadi saat situs tersebut dicoba diakses di beberapa perangkat lapop maupun ponsel.
Beredar tangkapan layar tampilan muka laman situs resmi Kemendagri yang diretas itu. Tampilan itu berisi tulisan, "Hacked BySecurity007". Di bawahnya, ada kalimat yang disampaikan dengan warna tulisan merah dan berhuruf kapital.
"Kau itu pemimpin, yang gaji kau itu kami, seharusnya kau menuruti apa keinginan kami, bukan keinginan mereka yang berdasi !!!
Suara rakyat kau batasi, semua kau anggap makar dan dikriminalisasi, kau hanyalah boneka yang diikat tali, tak lebih dari sebuah komedi!!!" demikian bunyi tulisan berima 'i' tersebut.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, timnya tengah mengecek situs tersebut.
"Tim sedang cek, benar di-hack," ujarnya setelah menghadiri konsolidasi nasional Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Senin 23 September 2019.
Tjahjo mengatakan, saat situs di-hack, konten dalam situs resmi Kemendagri menampilkan tulisan R.I.P KPK. "Tujuan (dari hack), aspirasi terkait isu terkait KPK," kata Tjahjo.
Mendagri menyebut pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku peretasan. "Oh sudah. Sudah kami lihat Kominfo, Cyber Mabes Polri, untuk minta tolong. Sudah jelas tanggalnya dan hari apa, jam berapa, arahnya dari daerah mana, sudah ketahuan (pelakunya). Sekarang sudah canggih," ujar Tjahjo.
Ia pun memastikan peretasan situs Kemendagri tidak berpengaruh terhadap data kependudukan. Peretasan itu, menurutnya, hanya mengubah tampilan awal website.
"Nggak ada (pengaruh dengan seluruh data kependudukan). Hanya itu (berpengaruh dengan tampilannya) saja," ucapnya.
Menurut Tjahjo setelah hacker beraksi dan diketahui, pihaknya langsung melakukan shutdown akses publik web server dan menutup akses port file transfer dan database
Untuk berikutnya untuk tindak lanjut perbaikan pihaknya melakukan backup database dan file dari web server dan menayangkan web server backup setelah proses backup selesai.
Selain itu, tim melakukan security assessment pada web server yang terserang untuk menutup celah yang dibuat para hacker.
Sementara itu, Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan Kemendagri sudah mengkomunikasikan hal ini pada Direktorat Cyber Bareskrim Polri.
"Informasi yang saya terima dari Cyber Bareskrim, sudah dikomunikasikan dengan Kemendagri. Nanti Kemendagri akan membuat laporan secara resmi ke Bareskrim," tutur Dedi di Mabes Polri.
"Setelah laporan resmi dibuat, baru Cyber Bareskrim akan menindaklanjuti ilegal akses yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum tertentu," tegasnya lagi.