Situs Jetis Lamongan Sudah Kuat sebagai Cagar Budaya
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur menyatakan status hukum Situs Jetis, Kecamatan/Kabupaten Lamongan sebagai benda cagar budaya sudah cukup kuat.
Karena secara data dan fakta dari hasil ekskavasi arkeologi yang dilakukan, sudah memenuhi persyaratan. Bahwa, Situs Jetis berupa struktur atau tumpukan batu putih merupakan bangunan sisa era Hindu-Budha klasik.
Apalagi, dari hasil penggalian yang dilakukan tiga hari ini juga menemukan batu relief. Ini bukti, bahwa struktur batu putih tersebut merupakan perwujudan peradaban manusia di masa itu.
"Pastinya di era Hindu Budha klasik. Hanya, pada era kerajaan apa kita masih belum bisa memastikannya, " kata Ketua Tim Survey BPK Wilayah XI, Muhammad Ichwan kepada Ngopibareng.id, Minggu 25 Juni 2023.
Kendati juga ditemukannya batu relief, lanjut Ichwan, sapaan akrabnya, tetap belum bisa dijadikan acuan untuk memastikan pada era siapa situs ini terbangun.
Kecuali, pada relief didapati angka yang menyebutkan tahun. Itu akan lebih kuat untuk menentukan era tersebut. Juga kalau mungkin ada prasasti yang menyebutkan situs yang berlokasi di lingkungan makam kelurahan setempat. "Kita sedang berusaha mencari referensinya, " imbuhnya.
Sementara itu, Lurah Jetis, Cintya, mengatakan akan segera berkoordinasi dengan OPD terkait agar Situs Jetis ini bisa diusulkan sebagai cagar budaya. Harapannya, agar situs ini bisa terjaga kelestariannya. "Kepada masyarakat kita harapkan juga bisa bersama-sama situs bersejarah ini," tuturnya.
Diketahui, BPK Wilayah XI Jawa Timur sudah tiga hari ini menggelar survei penyelamatan terhadap dugaan struktur berbahan batu putih, yang ada di Kelurahan Jetis, Kecamatan/Kabupaten Lamongan. Proses ini akan berlangsung lima hari.
Tim survei beranggotakan lima orang bekerja dengan menggunakan metode ekskavasi arkeologis. Mereka melakukan pemetaan dan penggalian. Pada hari ketiga, penggalian struktur sudah batas akhir atau dasar.
Terdata ada 12 tumpukan batu putih hingga dasar penggalian. Sedang di petak sudut lainnya ditemukan batu relief.
Menurut Priyok, pemerhati budaya yang juga hadir di lokasi memperkirakan bangunan candi. Hanya, melihat dari struktur batu yang ditemukan banyak berserakan, dipastikan sudah roboh.
"Tapi, apapun ini penting dan patut dilindungi. Karena ini membuktikan bahwa di era dulu Lamongan Kota sudah merupakan kota atau daerah ramai dengan banyak penduduk. Dan ini perlu didiskusikan, " tandas pria yang suka menelisik situs sejarah ini.