Situasi Keamanan di Jakarta Kondusif, Belum Ada Gerakan Massa
Situasi keamanan di Jakarta masih cukup kondusif. Sampai pukul 12.00 WIB belum terlihat tanda-tanda adanya unjuk rasa di depan Gedung KPU di Jalan Imam Bonjol, Gedung Bawaslu Jalan MH Thamrin, di depan Istana Merdeka maupun Monas.
Unjuk rasa yang dilakukan pendukung capres-cawapres Prabowo-Sandiaga Uno, rencananya akan digelar hari ini, 21 Mei sampai 24 Mei 2019. Unjuk rasa ini sebagai bentuk perlawanan terhap Pilpres yang dianggap curang dan penuh rekayasa untuk memenangkan petahana Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan Ma'ruf Amin.
Berdasarkan pemantauan ngopibareng.id, aparat keamanan TNI dan Polri siaga penuh di beberapa lokasi, yang akan menjadi sasaran aksi massa.
Di depan Gedung KPU Jl Imam Binjol diseterilkan gerakan massa, dengan memasang beton dan kawat berduri. Tamu yang berkunjung ke KPU harus melalui pemeriksaan metal detektor.
Kadiv Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, aparat keamanan yang diturunkan sekitar 50 ribu. "TNI dan Polri tidak mau mengambil risiko sekecil apapun terhadap ancaman keamana dari kelompok yang tidak puas dengan hasil Pemilu Legislatif maupun Pilpres," kata Argo.
Sementara Juru Bicara BPN Andri Rosiadi mengatakan, perlawanan terhadap hasil Pilpres 2019, akan tetap dilakukan secara konstitusional. "Gerakan makar yang ditujukan kepada pendukung Prabowo Sandi, merupakan fitnah, karena makar jauh dari pemikiran kubu 02," kata Andre.
Ketua KPU Arief Budiman, mengatakan KPU bakal menetapkan presiden-wapres terpilih pada 24 Mei 2019 bila tidak ada gugatan perselisihan hasil pilpres yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Gugatan ke MK punya batas waktu 3x24 jam setelah penetapan rekapitulasi hasil suara nasional.
"Pengaduan sengketa (ke MK) itu kan 3x24 jam. Jadi hitungnya 21, 22, 23, 24 Mei. Jadi KPU akan minta konfirmasi ke MK apakah ada pihak yang melakukan gugatan. Kalau tidak ada, segera kita tetapkan setelah dapat confirmasi dari MK," ujar Ketua KPU.
Dalam pleno rekapitulasi hasil suara nasional, KPU menetapkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019.
Jumlah suara pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin 85.607.362 suara atau 55,50 persen dari total suara sah nasional, yakni 154.257.601 suara.
Sedangkan jumlah suara sah pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 68.650.239 suara atau 44,50 persen dari total suara sah nasional. (asm)