Siswi Surabaya Lompat dari Lantai 2 Butuh Penyembuhan Psikis
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meminta agar siswi SMP yang melompat dari lantai dua gedung sekolah dibawa ke selter ramah anak. Tujuannya untuk memudahkan proses pemulihan psikis korban.
Hal itu diungkapkan oleh, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB), Tomi Ardianto. “Rencana jika sudah boleh meninggalkan rumah sakit, akan kami tempatkan sementara di rumah aman anak dan perempuan,” kata Tomi, kepada Ngopibareng.id, Jumat, 25 November 2022.
Perempuan yang masih berusia 13 tahun tersebut diduga memiliki permasalahan dengan keluarganya. Oleh karena itu penyembuhan psikologi korban juga perlu dilakukan. “Dalam rangka mempercepat penyembuhan secara fisik dan psikis klien dan orang tuanya,” jelasnya.
Akan tetapi, kata Tomi, saat ini korban masih menjalani masa penyembuhan kaki kananya yang patah di RSAL Dr. Ramelan. Sebelumnya, ia mendapatkan penanganan di RSUD Dr. Soewandhie. “Keluarga korban menginginkan korban dirawat di RSAL Dr. Ramelan, karena mempunya asuransi mengingat ayahnya merupakan TNI AL yang bertugas di Sorong Papua,” ujar dia.
Sebelumnya, polisi tengah mendalami motif siswa SMP Surabaya yang nekat melompat dari lantai dua sekolah. Dugaan awal, sebelumnya korban kerap dimarahi oleh ibunya. “(Motif) masih dalam penyelidikan,” Kanitreskrim Polsek Genteng, Iptu Sutrisno, ketika dikonfirmasi, Jumat, 25 November 2022.
Berdasarkan keterangan, kata Sutrisno, korban sempat mengaku cari perhatian dari orang tuanya. Namun, ia tak menyebut dengan jelas alasan dilakukanya hal nekat tersebut. “Keterangan tadi hanya cari perhatian ke orang tuanya,” jelasnya.