Siswi SMP di Surabaya, Manfaatkan Tuak untuk Bahan Aki Basah
Kandungan air pada pohon siwalan umumnya hanya diolah menjadi minuman legen atau difermentasi menjadi tuak. Namun, di tangan dua siswi SMP Muhammadiyah 14 Surabaya, tuak dijadikan penganti air zuur pada aki basah.
Keduanya ialah Talitha Shofw Ariella, kelas 9 dan Florencia Christine Pakasi, kelas 8. Keduanya menceritakan, awal dari pembuatan aki berbahan tuak ini, karena keduanya banyak melihat pohon siwalan di daerah sekitar rumahnya. Sayangnya, selama ini hanya dimanfaatkan sebagai minuman saja.
"Padahal pH dan energi yang dihasilkan tuak ini bisa dijadikan energi listrik. Kadar asam atau (pH) dari air tuak sendiri sekitar 0,8, sedangkan pH dari air zuur hanya 0,5. Jadi air tuak ini bisa menjadi penganti air zuur yang lebih ramah lingkungan," ujar Talitha, saat ditemui di sekolah di SMP Muhammadiyah 14 Surabaya.
Talitha menjelaskan, proses pembuatan air tuak menjadi penganti air zuur ini dimulai dari, air legen dari pohon siwalan difermentasi selama 10 hari agar menjadi tuak.
Setelah menjadi tuak, lanjut Talitha, tuak tersebut diukur tingkat keasaman atau pH-nya dengan alat pH meter.
"Kalau pHnya dirasa sudah cukup, lalu dimasukkan ke dalam aki bekas. Di sini kita memanfaatkan aki bekas yang sudah tak terpakai," terang Talitha, Rabu, 17 November 2021.
Menurut percobaan yang dilakukan, aki berbahan tuak ini bisa menyalakan lampu selama 5 sampai 6 jam bila dipakai secara terus-menerus. Tapi kalau jarang digunakan bisa bertahan selama dua minggu.
Untuk ke depannya, Florencia mengungkapkan, akan terus mengembangkan inovasi ini agar dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif bagi masyarakat.
"Ke depan mau dikembangkannya agar bisa membantu masyarakat. Misal kalau lampu mati bisa menggunakan aki berbahan tuak untuk menyalakan lampu," harapnya.
Berkat inovasi tersebut, Thalitha dan Florencia berhasil mendapatkan juara 2 dalam Lomba Peneliti Pelajar tingkat SMP/MTS negeri dan swasta tahun 2021 kategori fisika yang diadakan oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.
Advertisement