Siswi MTs Korban Cabul Hamil di Jember Siap Lanjut Sekolah
Meski sempat putus asa dan berhenti sekolah di kelas dua MTs, korban pencabulan di Kecamatan Ledokombo kini semangat lagi untuk melanjutkan sekolah.
Hal itu disampaikan korban data ditemui Seksi Pendma Kantor Kemenag Kabupaten Jember, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Kasi Pendma Kantor Kemenag Jember, Faisol mengatakan, pihaknya baru mengetahui kasus pencabulan yang menimpa salah satu siswa MTs di Kecamatan Ledokombo setelah membaca berita.
Faisol kemudian langsung mencari informasi untuk mengetahui kebenaran informasi tersebut. Kemenag Jember melakukan konfirmasi langsung kepada Yayasan tempat korban pernah sekolah. Berdasarkan hasil konfirmasi tersebut diketahui peristiwa tersebut memang benar terjadi.
Atas kejadian tersebut, Kemenag Jember turun langsung menemui korban. Petugas dari Kemenag Jember mendatangi rumah korban didampingi guru dari Yayasan tempat korban sekolah.
“Atas perintah Kepala Kemenag Jember kami mendatang menemui korban pada hari Sabtu. Kami juga bertemu Ketua Yayasan, Kepala MTs, dan sejumlah guru,” kata Faisol dalam keterangan tertulis yang diterima Ngopibareng.id, Minggu, 27 Agustus 2023 malam.
Saat bertemu dengan korban, Faisol berusaha meyakinkan korban agar kembali melanjutkan sekolah. Sebab, berdasarkan catatan sekolah, korban termasuk siswi yang berprestasi.
Atas tawaran tersebut korban merasa terbantu. Karena memang selama ini dalam lubuk hatinya masih ingin melanjutkan sekolah. Ia terpaksa berhenti karena kondisinya sedang hamil.
“Selanjutnya saya mendatangi Korban di rumahnya dan terjadi pembicaraan antara saya dengan korban saya memberikan dukungan agar korban tetap mau sekolah dan alhamdulillah korban bersedia melanjutkan studi,” lanjut Faisol.
Setelah korban menyatakan siap melanjutkan sekolah, Faisol kemudian meminta agar proses pembelajaran khusus bagi korban dilakukan secara daring. Faisol juga meminta ada guru kunjung yang mendatangi rumah korban secara bergantian memberikan materi Pelajaran.
Lebih jauh Faisol mengimbau kepada seluruh Kepala Sekolah di bawah Kementerian Agama di Jember segera melapor jika ada kasus yang menyangkut siswa.
“Saat ini proses pembelajaran terhadap korban terus dilakukan secara daring dan guru kunjung artinya guru yang mendatangi ke rumah korban secara bergantian sesuai materi yang ajarkan. Ini akan kita pantau terus,” pungkasnya.
Selain Pejabat Kemenag Jember, Bupati Jember Hendy Siswanto juga datang mengunjungi korban. Bupati Jember datang bersama sejumlah kepala dinas.
Dalam kunjungannya Hendy juga berharap sekolah korban tidak terputus, apalagi korban termasuk siswi berprestasi. Hendy menginginkan korban tetap bisa melanjutkan sekolah, bahkan sampai perguruan tinggi.
Hendy juga berharap kasus yang menimpa korban dapat diambil pelajaran oleh masyarakat Jember agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap putra putrinya. Tidak ada orang tua yang rela anaknya menjadi korban kekerasan seksual.
“Korban ini merupakan siswi yang cerdas. Jangan sampai masa depannya hancur. Kami berpesan kepada seluruh orang tua agar senantiasa menjaga dan memperhatikan putra-putrinya,” kata Hendy.