Siswa Terpapar Covid-19, Tiga SD di Situbondo Lakukan PJJ
Sekolah Dasar (SD) di Situbondo, Jawa Timur, yang menghentikan sementara waktu pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah bertambah. Pekan lalu hanya satu SD. Di awal pekan ini bertambah menjadi tiga SD.
SD yang kali pertama menghentikan sementara waktu PTM di sekolah adalah SDN 3 Wonorejo Kecamatan Banyuputih. Ini setelah hasil tes swab PCR diketahui enam siswa terpapar Covid-19. Dua SD menyusul pemberhentian sementara waktu PTM, yakni SDN 1 Wonorejo Kecamatan Banyuputih dan SDN 2 Besuki, Kecamatan Besuki.
Di dua SD itu ditemukan siswa dan guru terpapar Covid-19. Dari temuan, ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Situbondo mengambil kebijakan ketiga SD tersebut melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring di rumah siswa masing-masing.
"Penghentian sementara waktu PTM di tiga SD tersebut selama 14 hari kedepan dan semua siswanya melakukan PJJ di rumah. Ini kita lakukan untuk memutus penyebaran COVID-19 di tiga SD tersebut," kata Kabid SD dan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Bondowoso Supiono, Rabu 16 Februari 2022.
Saat ini, sambung Supiono, Dispendikbud terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Satgas Covid-19 Situbondo melakukan tracing dan testing. Sehingga, bisa diketahui apakah siswa terpapar Covid-19 dari klaster sekolah atau klaster keluarga.
"Selain itu, ketiga SD secara mandiri melakukan penyemprotan disinfektan, di samping Satgas Covid-19 juga melakukan penyemprotan selama siswa melakukan PJJ di rumah," imbuhnya.
Sementara Plt Kepala Dispendik Situbondo Siti Aisyah menjelaskan, kebijakan menghentikan PTM selama 14 hari di SDN 1 dan 3 Wonorejo serta SDN 1 Besuki, karena ditemukan siswa dan guru terpapar Covid-19.
"Bagi sekolah lain di Situbondo tetap PTM di sekolah. Tapi, saya imbau sekolah selalu disiplin prokes (protokol kesehatan) agar tidak ada lagi siswa terpapar Covid-19," jelasnya.