Siswa Terlibat Pergaulan Bebas, Walkota Eri: Hukuman Harus Sama
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menegaskan, siswa yang terlibat pergaulan bebas hingga menyebabkan kehamilan tak direncanakan, harus mendapat hukuman yang sama. Baik itu laki-laki atau perempuan. Bila siswi perempuan dikeluarkan dari sekolah karena hamil. Maka, siswa laki-laki yang menghamili juga harus mendapatkan hukuman sama. "Sama saja. Karena yang laki-laki harusnya juga dikeluarkan. Kalau mereka sama-sama melakukan kesalahan," terang Eri ditemui beberapa waktu lalu.
Saat ditanya mengenai kenapa siswi yang keluar dari sekolah karena hamil tidak bisa kembali melanjutkan pendidikan di sekolah yang sama. Eri menjelaskan, hal tersebut berkaitan dengan mental siswi itu.
"Apa ada memangnya orang yang sudah berbuat kesalahan terus balik lagi ke sekolahnya. Ya, minder anaknya karena dia sudah berbuat kesalahan," terang Eri kepada awak media.
Menurut informasi yang diterima, selama ini jarang ada siswi sudah keluar dari sekolah karena hamil, mau kembali lagi ke sekolahnya yang lama. "Tapi rata-rata tidak ada yang mau, karena namanya sudah tersebar dan teman-temannya banyak yang tahu," ungkap Eri.
Selain itu, ujarnya sekolah juga memiliki pertimbangan sendiri untuk menerima kembali siswi yang telah melanggar aturan dan norma.
"Kalau sekolahnya tidak mau menerima lagi ya sudah masukkan saja di sekolahan berbeda, karena kalau di sekolah yang sama itu pasti akan menimbulkan polemik. Sebab apa, sekarang anak-anaknya takut ketularan dan terdampak masa lalunya dan bagaimana masa depannya anak-anak nantinya," jelasnya panjang lebar.
Meski demikian, ujar Eri, pendidikan siswa yang hamil saat usia sekolah harus tetap dilanjutkan ketika, siswa tersebut sudah melahirkan. Disinilah tugas orang tua untuk menyingkirkan rasa minder anak.
"Sebagai orang tua, tidak boleh membiarkan anak minder berkelanjutan. Jadi dikembalikan lagi psikologinya. Terus setelah itu, disekolahkan lagi. Kalau tidak mau sekolah, masukkan saja kejar paket," tandasnya.
Untuk itu, Eri pun menghimbau kepada orang tua agar menjaga putra putrinya supaya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang berpotensi mempengaruhi masa depannya.
Advertisement