Siswa SMP Ubah Minyak Jelantah Jadi Sabun Samijel
Minyak bekas atau biasa dikenal dengan minyak jelanta ternyata bisa diolah kembali menjadi sabun. Hal ini merupakan hasil inovasi siswa SMP Negeri 2 Surabaya, Davin Nayaka Manzila. Ia mengolah minyak jelanta menjadi Samijel (sabun minyak jelantah).
Davin membuat tiga varian untuk samijel, yakni sabun batang, sabun cair, dan colek. "Sabun bisa digunakan untuk cuci tangan, cuci piring dll, kecuali untuk badan. Karena terbuat dari minyak jelanta kurang bagus untuk kulit," kata pelajar 14 tahun ini.
Siswa SMP kelas 3 ini menceritakan, ketertarikannya menjadikan minyak jelantah menjadi sabun, karena minyak jelanta menjadi limbah yang paling sering ditemukan di masyarakat. Selain itu, jelantah juga memiliki dampak buruk bagi tubuh seperti resiko kanker, bakteri, hingga obesitas.
"Saya mengolah limbah minyak jelantah menjadi samijel. Saya mengumpulkan dari tetangga, pedagang, saudara dan teman-teman yang punya minyak jelantah," ujar Davin.
Samijel buatan Davin tidak dijual luas, melainkan hanya dibarter pada pedagang atau orang yang memberinya minyak jelantah bekas untuk diolah. "Yang memberi saya minyak jelantah maka saya akan menggantinya dengan sabun sebagai barter, sehingga tidak merusak alam," imbuhnya.
Sejauh ini sudah 62 liter minyak jelantah yang diolah menjadi samijel, baik samijel cair, samijel batang dan colek. Davin lantas membeberkan caranya membuat sabun dari minyak sisa penggorengan.
Pertama, kumpulkan ampas tebu dan dijemur hingga kering. Ampas tebu berfungsi untuk menjernihkan minyak jelantah. "Setelah kering ampas tebunya, dicampur dengan minyak jelantah. Kotoran minyak jelantah bisa masuk ke pori-pori ampas tebu," jelasnya.
Lalu, rendam tebu berbalur minyak jelantah itu selama 72 jam. "Ampas tebu akan mengurangi kadar asam lemak bebas secara signifikan dari 0,30% menjadi 0,15% sehingga minyak jelantah bisa diolah kembali," paparnya
Setelah minyak jernih, lanjut Davin, minyak jelantah dicampur Natrium Hidroksida (NaOH) dan air ditempat yang terbuka. Kenapa ditempat terbuka, sebab larutan ini bisa merusak organ pernapasan.
Selanjutnya, tinggal menunggu hingga larutan dingin kemudian diblender. Saat diblender bisa dicampurkan perasa makanan untuk menghìlangkan bau kimia dari larutan NaOH.
"Setelah diblender dicetak, lalu ditunggu satu hari, setelahnya dianginkan selama satu bulan agar terjadi proses saponifikasi (memuainya zat NaOH yang digunakan pada proses produksi)," pungkasnya.
Dengan inovasinya ini, ia pun berharap banyak orang yang sadar bahwa minyak jelantah berdampak buruk bagi alam dan tubuh manusia. Karena bukan alam yang butuh manusia tapi manusia yang butuh alam.
Berkat inovasinya ini, Davin menjadi runer-up dua dalam ajang Pemilihan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup tingkat SMP yang diadakan Pemkot Surabaya.
Advertisement