Anggota Paduan Suara 'Dijemur' Menunggu, Khofifah Asyik Resepsi
Di balik kemeriahan rangkaian acara Hari Jadi ke-74 Provinsi Jawa Timur, ternyata ada jeritan kesengsaraan. Jeritan kesengsaraan ini berasal dari siswa dan siswi yang tergabung dalam paduan suara.
Cerita sengsara ini bermula dari upacara peringatan hari jadi Provinsi Jawa Timur. Upacaranya sendiri sebenarnya sudah selesai sejak sekitar 10.00 WIB tadi, Sabtu 12 Oktober 2019.
Namun, para siswa dan siswi yang tergabung dalam paduan suara dalam upacara ini dilarang pulang terlebih dahulu. Alasannya, ada perintah jika Gubernur Jawa Timur akan berfoto dengan siswa dan siswi ini.
Sayangnya, sampai sekitar pukul 12.00 WIB, mereka masih harus menunggu di panggung khusus untuk paduan suara yang terletak di seberang jalan Gedung Negara Grahadi. Panggung paduan suara ini memang ada tenda yang terpasang.
Namun, tetap saja panasnya sinar matahari tak bisa dibendung dengan tenda. Apalagi mereka, para siswi memakai kebaya. Bisa terbayang, bagaimana panas dan sengaranya para siswa-siswi ini.
Pantauan di lapangan, beberapa siswa-siswi berteriak untuk minta 'pulang-pulang'. Siswi yang menggunakan kebaya berwarna hijau pun nampak gerah dengan panasnya udara di panggung tersebut.
Wajar saja, cuaca di Surabaya saat ini 33 derajat celcius. Suhu yang cukup panas, apalagi mereka seperti 'dijemur' di pinggir jalan hanya untuk menunggu foto bersama.
Salah satu siswa bernama Dito mengaku sudah berada di panggung sejak pukul 06.00 WIB. Dia merasa gerah dan panas karena dibiarkan di panggung yang panas itu.
"Tadi datang jam 6 pagi, selesai kan jam 10 kurang tadi. Ini gak ngapa-ngapain di sini cuma disuruh nunggu buat foto bareng gubernur. Hawanya panas, apalagi ini uda jam 12 siang. Tadi sudah foto sama Kepala Dinas Pendidikan (Hudiyono)," ucap siswa yang bersekolah di SMA Dr. Soetomo tersebut kepada ngopibareng di lokasi.
Sementara satu siswa lain bernama Rambualam mengaku bahwa ia sabar menunggu untuk berfoto bersama dengan gubernur. Ia mengaku tidak capek, meski raut wajahnya lelah.
"Iya gak capek kok, kita nunggu ada yang instruksi disuruh tunggu, katanya bentar lagi," katanya.
Setelah menunggu lama, alih-alih jadi foto bersama, para siswa dan siswi akhirnya membubarkan diri pukul 12.05 WIB. Mereka sudah tak sabar menunggu kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang entah kapan akan menghampiri mereka.
Setelah menunggu dua jam lebih, para siswa ini akhirnya memilih menuju kendaraan yang mengangkut mereka masing-masing.
Sementara, Gubernur Khofifah sendiri sedang berada di dalam Grahadi karena sedang berada di acara Resepsi dan Tasyakuran HUT Pemprov Jatim. Pantauan di dalam, Khofifah sedang menikmati alunan lagu dari Yuni Shara yang menjadi bintang tamu.
Gubernur Jawa Timur Khofifah mungkin lupa ingin berfoto bersama dengan para siswa paduan suara? Atau ada salah koordinasi antara bawahan Khofifah yang menyebut Gubernur Jawa Timur ingin berfoto bersama siswa?
Kejadian seperti ini mengingatkan acara silaturahmi gubernur yang mengundang mahasiswa beberapa waktu lalu. Mahasiswa menganggao pertemuan ini adalah audiensi. Sebaliknya, Pemprov Jatim dan Muspika anggap cuma silaturahmi. Salah persepsi ini akhirnya menyebabkan pertemuan jadi memanas.
Advertisement