Usai Diamputasi, Korban Bullying di Malang Sering Bersedih
Siswa SMPN 16 Malang, MS, 13 tahun, disebutkan sering menangis usai menjalani amputasi di bagian jarinya. Korban dugaan bullying yang dilakukan tujuh orang teman sekolahnya itu juga bersedih dan enggan merespon ketika ditanya tentang kasusnya. MS menjalani operasi amputasi di Rumah Sakit Lavallete, Kota Malang, pada Senin 3 Februari 2020, lalu.
Hal itu disampaikan oleh paman MS, Taufik. "Kalau lihat jarinya sendiri atau jarinya dilihat orang itu dia nangis. Tapi kalau nggak ya dia biasa saja," tuturnya pada Kamis 6 Februari 2020.
Menurut Taufik, luka lebam yang berada di pergelangan tangan dan kaki keponakannya sudah berangsur membaik.
"Iya kemarin kan lebamnya parah sekali. Sekarang sudah mulai membaik. Dia juga sudah nggak mengeluh sakit, karena memang yang dikeluhkan kemarin sakit di bagian jarinya," ujarnya.
Taufik menerangkan saat ini keponakannya juga bisa diajak berkomunikasi oleh pihak keluarga. Asal tak ada yang bertanya tentang kasusnya. "Sudah mulai ngomong, pokoknya nggak menyinggung kasusnya dia lancar kok," ucapnya.
Untuk diketahui, setelah tim dokter melakukan observasi di jari tengah tangan kanan MS, dokter Rumah Sakit Lavallete, Kota Malang mengambil keputusan untuk mengamputasi salah satu jari MS.
Taufik amat menyayangkan kejadian yang menimpa keponakannya tersebut. Ia berharap setelah kejadian ini para pelaku bisa jera dan tidak ada lagi kasus yang sama di tempat lain.
Kekecewaan juga datang dari Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Ahmad Wanedi, yang menyayangkan operasi amputasi terhadap jari MS. Bagi politisi PDI-Perjuangan itu, kasus dugaan bullying tersebut menjadi cela dalam dunia pendidikan Kota Malang.
Sementara itu, pihak Polresta Malang Kota sendiri masih belum memberikan keterangan terkait perkembangan pemeriksaan kasus tersebut. Perkembangan terakhir, per 5 Februari 2020, Polresta Malang Kota menaikan status pemeriksaan siswa MS, usia 13 tahun dugaan korban perisakan ke tahap penyidikan. Bahkan polisi juga akan segera menetapkan tersangka kepada ketujuh terduga pelaku.
Seperti diberitakan oleh Ngopibareng sebelumnya, seorang siswa SMPN 16 Malang inisial MS, usia 13 tahun, menjadi korban perundungan. Dia menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh tujuh orang temannnya sendiri. Akibat perundungan ini, jari tengah MS memar sampai harus diamputasi. Siswa kelas VII tersebut saat ini dirawat di RS Lavallete, Kota Malang.