Sirkuit BMX Banyuwangi Di-upgrade Jadi Sirkuit Supercross Pertama Berstandar Olimpiade di ASEAN
Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi saat ini sedang dalam proses pembangunan menjadi sirkuit supercross. Nantinya, sirkuit ini akan menjadi sirkuit supercross berstandar Olimpiade dan menjadi yang pertama di ASEAN. Dengan fasilitas ini, Banyuwangi berpeluang besar menjadi salah tuan rumah piala dunia balap sepeda (World Cup Series).
Pelatih Kepala Timnas Balap Sepeda Indonesia, Dadang Haries Poernomo, melihat langsung progres pembangunan sirkuit BMX Supercross yang terletak di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi ini.
Dadang mengatakan, sirkuit BMX Supercross di Banyuwangi dipastikan memenuhi semua kriteria dan siap untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia (World Cup Series).
“Banyuwangi akan menjadi satu-satunya daerah di Indonesia bahkan ASEAN yang memiliki sirkuit dengan level internasional untuk supercross,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dadang mengatakan, dengan kualitas dan tantangan yang ditawarkan, ke depan sirkuit ini berpotensi menjadi rujukan bagi para pembalap dunia untuk berlatih. Dadang hadir ke Banyuwangi bersama Konsultan Track Tom Ritz, Staf ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), PB ISSI Jakarta, BPPW Jatim, dan berbagai pihak terkait lainnya.
Sirkuit BMX milik Banyuwangi ini sedang dalam proses revitalisasi. Sirkuit ini ditingkatkan fasilitasnya. Mulai dari penambahan start hill, lintasan, hingga perluasan area parkir. Sirkuit ini dirancang dengan standar kelas dunia. Bahkan setara dengan sirkuit yang digunakan untuk Olimpiade.
“Sirkuit ini memiliki karakteristik dan tingkat kesulitan yang sangat tinggi, menjadikannya tempat yang unik dan istimewa,” terangnya.
Revitalisasi sirkuit BMX Muncar merupakan ‘hadiah’ dari Menteri PUPR untuk kontingen Asian Games di Guangzhou, Tiongkok. Pembangunan sirkuit ini berawal setelah tim BMX Indonesia meraih medali emas di Asian Games.
“Selama ini tim BMX berlatih di Sirkuit Banyuwangi, namun fasilitas yang ada belum memenuhi standar untuk BMX Supercross. Oleh karena itu, PB ISSI mengusulkan agar hadiah tersebut digunakan untuk membangun sirkuit BMX Supercross di Banyuwangi,” katanya.
Sirkuit tersebut dibangun oleh Tom Ritz, seorang builder sirkuit BMX asal Amerika yang sudah berpengalaman mendesain trek untuk ajang BMX bergengsi dunia sekelas Olimpiade dan kejuaraan dunia lainnya. Lebih jauh, Dadang menjelaskan, trek di sirkuit Banyuwangi ini merupakan salah satu yang terpanjang di dunia saat ini. Total panjang lebih dari 400 meter.
“Juga ada tujuh lintasan yang memiliki karakteristik berbeda sehingga memberikan tantangan yang lebih besar bagi para pembalap nasional maupun internasional,” katanya.
Untuk diketahui, sirkuit BMX ini awalnya dibangun Pemkab Banyuwangi pada 2015. Sirkuit ini juga dikenal sebagai sirkuit BMX berstandar internasional. Ada 17 tanjakan yang disesuaikan dengan standar Persatuan Balap Sepeda Internasional, Union Cycliste International (UCI). Sirkuit seluas 2 hektar ini pertama kali digunakan untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V tahun 2015.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi pembangunan sirkuit BMX Supercross di Banyuwangi. Menurutnya, ini akan membawa berkah bagi Banyuwangi.
“Dengan nantinya digelar event dunia di Sirkuit Banyuwangi, tentu akan memberikan dampak positif bagi ekonomi di Banyuwangi,” jelasnya.