Sinopsis The Woman King: Kisah Nyata Prajurit Perempuan di Afrika
The Woman King adalah film sejarah tentang Agojie, unit prajurit perempuan yang melindungi Kerajaan Dahomey di Afrika Barat. Agojie bekerja selama abad ke-17 hingga ke-19 demi melindungi keutuhan kerajaan tersebut.
Film The Woman King ini dibintangi Viola Davis sebagai seorang jenderal yang melatih generasi pejuang berikutnya untuk melawan musuh-musuh mereka. Film produksi Sony Pictures yang menggandeng Gina Prince-Bythewood sebagai sutradara ini mengangkat isu-isu sensitif seperti perbudakan, penindasan, hingga kekerasan seksual. Sebelumnya, ia menyutradari film Before I Fall, The Old Guard, dan masih banyak lagi.
Penulis naskah film dipercayakan kepada Dana Stevens, berdasarkan cerita yang ditulisnya bersama Maria Bello pada 2015 silam. Film ini juga dibintangi oleh Sucho Mbedu, Lashana Lynch, Sheila Atim, dan John Boyega.
Pemain The Woman King didominasi perempuan. Film berlatar Afrika ini pun didominasi para pemain kulit hitam yang merupakan warna kulit khas benua tersebut.
Balik Modal
The Woman King sebelumnya telah tayang di Festival Film Internasional Toronto pada 9 September 2022. Sedangkan di Amerika, film berdurasi 135 menit itu rilis pada 16 September 2022.
Dengan biaya setara Rp757 miliar, The Woman King sudah hampir balik modal terhitung hingga 3 Oktober 2022. Respons positif pun diberikan kepada The Woman King, salah satunya dapat dilihat dari rating 94 persen di situs Rotten Tomatoes.
Sinopsis Film The Woman King
Film The Woman King merupakan film sejarah yang menceritakan tentang Agojie, satuan prajurit perempuan Kerajaan Dahomey di Afrika Barat selama abad ke-17 hingga ke-19. Dalam film ini, mengusung kisah Jenderal Nanisca yang diperankan oleh Viola Davis bersama dengan para Agojie berjuang untuk membebaskan para perempuan Dahomey yang diculik oleh penjual budak dari Kekaisaran Oyo.
Jenderal Nanisca adalah pemimpin kelompok Agojie. Dalam misinya menyelamatkan para perempuan Dahomey, ia juga mulai melatih generasi baru prajurit untuk bergabung dengan Agojie dalam melindungi kerajaan.
Semangat para Agojie tersebut memprovokasi Raja Ghezo (John Boyega) dari Dahomey untuk mempersiapkan perang besar-besaran dengan Oyo.
Mengusung latar tahun 1800-an, para Agojie yang dipimpin oleh Jenderal Nanisca kerap berlatih dengan keterampilan dan ketangkasan dalam melawan musuh hingga strategi perlawanannya termasuk paling kuat dan sulit ditebak.
Banyak tantangan yang harus dihadapi Nanisca saat mempersiapkan para generasi muda. Namun pengalaman tersebut mengajarkan Nanisca bahwa beberapa hal memang layak untuk diperjuangkan.