Sinopsis The K2: Cloud Nine Diancam Diledakkan
Drama Korea Selatan (drakor) The K2 kembali tayang di Trans TV, Rabu 12 Agustus 2020 pukul 09.30-11.00 WIB. Kisah berlanjut, Je-Ha akhirnya sadarkan diri usai menjalani operasi pengangkatan peluru. Dokter segera memberitahukan kondisi Je-Ha kepada Yoo-Jin. Saat Je-Ha hendak bangun tapi segera dicegah oleh dokter. Dokter juga memberitahunya bahwa Anna kemarin datang ke markas JSS dan memohon pada Yoo-Jin agar diperbolehkan menemui Je-Ha.
Je-Ha lantas meminta Mirror untuk menunjukkan rekaman saat Anna datang menemuinya. Tanpa sadar air matanya menetes. Saat itulah Yoo-Jin, yang bergegas hendak menemui Je-Ha dengan perasaan bahagia, melihat Je-Ha yang sedang menyaksikan rekaman Anna. Langkahnya langsung terhenti.
Yoo-Jin lantas menemui Je-Ha bersama dengan Dong-Mi, direktur JSS, dan juga ketua Joo. Tanpa basa-basi ia menanyakan dimana Je-Ha menyimpan flashdisk yang ia ambil dari Suk-Han. Je-Ha tidak menjawab. Sementara itu, ponsel direktur JSS berbunyi. Yang menelpon adalah Sung-Won, menanyakan apakah ia sudah mengambil keputusan.
Sung-Won tersenyum senang. Saat itu ia sedang berada di dalam mobil bersama dengan beberapa orang bodyguardnya yang sedang mempersiapkan senjata mereka masing-masing.
Direktur JSS lantas menuju ruang kontrol JSS. Dengan sengaja ia menjatuhkan minuman dan berkas-berkas di sana, kemudian meminta dua orang yang sedang bertugas untuk membersihkannya, sementara ia menggantikan mengawasi monitor. Saat itulah Sung-Won dan pasukannya datang menerobos masuk ke markas JSS.
Pimpinan pasukan Sung-Won segera memerintahkan anak buahnya untuk masuk dan mengamankan markas JSS. Tak lama kemudian Sung-Won masuk dengan santai, diikuti oleh beberapa anak buahnya yang membawa sebuah kotak besar. Dengan tertawa-tawa ia melewati mereka semua dan melangkah menuju lift.
Direktur JSS menunggu dengan gelisah di depan lift. Ia langsung memberi hormat pada Sung-Won begitu melihat kehadirannya. Direktur JSS lantas mempersilahkan mereka semua masuk ke dalam lift lalu membawa mereka turun menuju Cloud Nine.
Yoo-Jin dan Je-Ha yang ada di sana mendadak menoleh terkejut, seperti mengetahui ada sesuai yang tiba-tiba datang.
Pihak kepolisian yang memang sudah ‘dibeli’ oleh Gwan-Soo berdatangan ke markas JSS. Mereka berjaga di luar sembari memasang police line. Di dalam, satu demi satu bodyguard JSS berhasil dilumpuhkan dan ditawan di satu ruangan. Terlihat dokter kepala JSS serta master Song Young-Choon untuk saat ini berhasil bersembunyi dari pasukan Sung-Won.
Bersama dengan direktur JSS, Sung-Won dan empat orang bodyguardnya memasuki Cloud Nine. Dengan geram Choi Yoo-Jin segera meminta Mirror untuk mengunci pintu ruang utama, dimana ia dan Je-Ha berada. Je-Ha langsung mengenali bahwa koper yang dibawa oleh bodyguard Sung-Won berisi bom. Yoo-Jin pun terpaksa mengaktifkan mode komunikasi dengan bagian luar ruangan agar bisa berkomunikasi dengan Sung-Won.
Dokter kepala JSS kebingungan karena tersudut oleh beberapa orang anak buah Sung-Won yang menyisir area markas JSS. Untunglah tiba-tiba muncul master Song yang menariknya ke sudut agar tidak terlihat oleh mereka. Master Song kemudian meminta dokter kepala JSS untuk menuruti instruksinya.
Dengan santai Sung-Won mengaktifkan bom yang ia bawa. Waktu yang disetel adalah 2 jam. Je-Ha meminta Mirror untuk kembali menghidupkan mode soundproof dan menanyakan keberadaan Ko Anna (Im Yoona) pada Yoo-Jin. Hati Yoo-Jin hancur mengetahui pada saat itu yang dipikirkan Je-Ha adalah Anna. Namun begitu, ia tetap memberitahunya bahwa Anna saat ini berada di airport untuk menuju ke Spanyol.
Je-Ha meminta Mirror mematikan kembali mode soundproof. Tak lama ponsel Yoo-Jin berbunyi. Sung-Won memintanya untuk menerimanya karena itu mungkin berasal dari partnernya. Dan benar, yang menelpon adalah Gwan-Soo. Gwan-Soo mengatakan bahwa yang ia butuhkan hanyalah flashdisk Kim Suk-Han. Sung-Won menimpali bahwa yang ia butuhkan hanyalah Cloud Nine.
Dengan sebelumnya mengaktifkan mode soundproof, Je-Ha meminta Yoo-Jin untuk memberitahu mereka bahwa flashdisk Suk-Han tidak ada padanya, sehingga ia bisa keluar dan menyerang Gwan-Soo. Yoo-Jin menyetujuinya dan memberitahukan hal tersebut pada Gwan-Soo. Direktur JSS mengkonfirmasi kebenarannya.
Gwan-Soo menanyakan juga hal itu pada Je-Ha. Je-Ha membenarkannya, sembari menyindir bahwa Gwan-Soo kelihatannya tidak berniat untuk membayarnya karena anak buahnyalah yang telah menembaknya. Gwan-Soo membantahnya. Direktur JSS dan Sung-Won kaget mengetahui Gwan-Soo meminta bantuan Je-Ha untuk itu. Mereka percaya dan merasa kasihan pada Yoo-Jin.
Je-Ha menyadari bahwa Yoo-Jin pasti sudah tahu mengenai hal itu. Ia pun berpura-pura minta maaf, sementara Yoo-Jin berpura-pura geram karena dikhianati. Di balik itu, dengan menggunakan pandangan mata, mereka saling berkomunikasi yang sebenarnya.
Gwan-Soo lantas meminta Je-Ha untuk mengambil flashdisk tersebut dan membawakannya kepadanya. Sebelum pergi, Je-Ha meminta Yoo-Jin untuk mengirim ketua Joo ke tempat ia menyembunyikan flashdisk. Sembari mengatakan bahwa ia tidak akan kembali, Je-Ha menyarankan agar Yoo-Jin melepaskan Cloud Nine karena ia yakin Yoo-Jin akan bahagia tanpanya. Yoo-Jin tidak bisa melakukannya karena baginya Mirror dan dirinya adalah satu. Itu juga sebabnya ia memberikan akses Mirror pada Je-Ha.
Je-Ha pun pergi meninggalkan Cloud Nine dengan dikawal oleh bodyguard Gwan-Soo (yang sebelumnya menembak Je-Ha) yang menyertai Sung-Won.
Pesawat Anna menuju Spanyol akan segera berangkat. Dengan sedih ibu penjaga rumah dan Jang Mi-Ran melepas kepergiannya. Di belakang mereka Lee Sung-Kyoo hanya bisa terdiam. Anna lalu menghampiri Kim Dong-Mi dan memintanya untuk menjaga Je-Ha, sembari menambahkan bahwa ia juga sudah melupakan apa yang telah diperbuat Dong-Mi selama ini kepadanya. Dong-Mi tidak dapat berkata apa-apa.
Begitu Je-Ha meninggalkan markas JSS, sambil tersenyum Yoo-Jin meminta Mirror untuk mematikan lift dan memutus semua sambungan telpon. Ia juga meminta Mirror untuk mengirimkan siaran CCTV di sana ke ponsel Dong-Mi. Begitu Dong-Mi melihatnya, ia langsung bergegas menuju markas JSS seraya memerintahkan semua agen JSS yang berada di luar untuk kembali ke markas.
Dengan santai, Yoo-Jin memerintah Mirror untuk mengirimkan pembunuh bayaran ke alamat cucu direktur JSS yang tinggal di Amerika. Direktur JSS syok mendengarnya dan memohon agar Yoo-Jin tidak melakukannya karena cucunya tidak bersalah. Yoo-Jin menerimanya, namun sebagai gantinya, ia meminta direktur JSS untuk bunuh diri. Tanpa ragu direktur JSS melakukannya.
“Madam, terima kasih. Aku pasti akan membayar hutangku kepadamu di neraka,” ucapnya sebelum menembak kepalanya sendiri.
Sung-Won kaget melihatnya, namun ia berusaha tenang dan meresponnya dengan tepukan tangan. Langkah Yoo-Jin berikutnya adalah meminta tiga anak buah Sung-Won yang ada di sana untuk menembaknya dengan imbalan satu juta won. Ketiganya langsung mengarahkan pistolnya ke arah Sung-Won. Meski sempat kaget, Sung-Won tidak hilang akal dan mengatakan bahwa hanya dialah yang mengerti password untuk mengatifkan bomnya. Kali ini ia pun masih bisa selamat.
Yoo-Jin mau tidak mau membatalkan perintahnya dan meminta anak buah Sung-Won untuk pergi keluar karena ia akan berbicara empat mata dengan Sung-Won.
Je-Ha tiba di depan rumah sakit. Begitu ia mengambil flashdisk yang ia sembunyikan, bodyguard Gwan-Soo segera memukulnya dan merebut flashdisk tersebut. Ia lantas menghubungi Gwan-Soo, yang kemudian memerintahkan dirinya untuk menghabisi Je-Ha. Untunglah, sesaat sebelum ia menembak Je-Ha, ketua Joo lebih dulu menembaknya.
Je-Ha mengambil alih ponsel si bodyguard dan menanyakan kemana ia harus mengantarkan flashdisk tersebut. Dengan gugup Gwan-Soo terpaksa mempersilahkannya untuk datang ke tempat persembunyiannya.
Je-Ha masuk ke mobil Jang Se-Joon (Cho Seong-Ha) dan melihat lukanya yang kembali terbuka. Ia memberitahu apa yang terjadi di Cloud Nine pada mereka dan menyatakan bahwa ia kini berniat untuk mempublikasikan isi flashdisk tersebut. Ketua Joo mengingatkannya bahwa jika itu terjadi maka karir politik Se-Joon juga akan hancur. Je-Ha tidak peduli karena saat ini hanya itu satu-satunya cara untuk menjatuhkan Gwan-Soo dan Yoo-Jin. Ketua Joo tidak mempermasalahkan Yoo-Jin karena baginya ada kepentingan yang lebih besar. Je-Ha langsung menyanggahnya dan mengungkit soal dulu ketua Joo yang membiarkannya pergi dari blackstone dengan alasan serupa.
Ketua Joo tidak terima dan mengatakan itu karena Je-Ha telah menjadi penjahat perang. Je-Ha pun menjelaskan yang sesungguhnya, bahwa ia meninggalkan Blackstone bukan karena menjadi penjahat perang, namun karena menjadi saksi atas kejahatan perang yang dilakukan blackstone. Ketua Joo terdiam begitu mengenai kebenarannya. Namun demikian, pada akhirnya Je-Ha menyerahkan flashdisk tersebut dan pergi untuk menemui Gwan-Soo.
* Jadwal acara ini bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan penyiaran stasiun televisi.
Advertisement