Sinopsis The Grey: Bertahan Hidup di Alam Liar
Bioskop Trans TV akan menayangkan film The Grey, pada Selasa 19 Januari 2021 pukul 21.30 WIB. Film ini membawa penampilan Liam Neeson sebagai seorang penembak jitu adaptasi cerita pendek berjudul Ghost Walker.
The Grey disutradarai oleh Joe Carnahan dan dibintangi juga oleh Frank Grillo dan Dermot Mulroney. Inti dari kisah film ini adalah usaha para penambang minyak yang terdampar di Alaska setelah mengalami kecelakaan pesawat.
Mereka harus berperang melawan sekawanan serigala yang membuntuti mereka di tengah cuaca dingin. Dirilis pada Januari 2012, film ini menuai pujian karena pesan filosofis kisahnya, sinematografi juga akting para aktornya.
The Grey awalnya ingin menggaet aktor Bradley Cooper namun perannya digantikan oleh Liam Neeson. Proses pengambilan gambar dilakukan di Vancouver dan beberapa kawasan lain meski latar kisah ini berada di daratan Alaska.
Adegan Liam Neeson menuliskan surat untuk sang istri menjadi momen emosional yang terungkap dari balik layar. Sutradara Joe Carnahan meminta Liam Neeson menyalurkan kesedihan yang ia rasakan atas meninggalnya istrinya sendiri, Natasha Richardson.
Sinopsis
John Ottway (Liam Neeson) penembak jitu yang bekerja di sebuah perusahaan minyak di daratan Alaska. Ia disewa untuk melindungi para pekerja tambang dari ancaman hewan-hewan liar seperti serigala.
Suatu hari insiden kecelakaan terjadi saat di pesawat yang ditumpangi Ottway dan para pekerja tambang. Beberapa tak selamat. Ottway memutuskan untuk mengambil peran menunjukkan jalan keluar dan bertahan hidup bagi para pekerja tambang yang selamat. Namun usaha bertahan hidup ini disadari Ottway tak mudah setelah salah seorang di antara mereka diserang seekor serigala.
The Grey langsung berada di peringkat atas box office Amerika Utara di pekan pertama pemutarannya. Meskipun debut film tersebut berjalan cukup sukses, namun The Grey mendapat protes dari pecinta binatang.
People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) menganggap penggambaran hewan serigala dalan film karya sutradara Joe Carnahan itu tidak tepat. Menggambarkan serigala sebagai hewan yang haus darah, dikhawatirkan mengakibatkan pemburuan serigala dalam skala besar.
"Penulis menggambarkan segerombolan serigala Alaska sebagai monster haus darah, membunuh setiap manusia korban kecelakaan pesawat," tulis PETA dalam pernyataannya yang merujuk pada adegan film tersebut.
* Jadwal acara ini bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan penyiaran stasiun televisi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Advertisement