Sinopsis Pamali: Dusun Pocong, Adaptasi Game Horor Taruhan Nyawa
Lyto Pictures mempersembahkan sekuel Pamali, yakni Pamali: Dusun Pocong. Film ini merupakan adaptasi dari game horor populer Pamali: The Tied Corpse, karya StoryTales Studio, developer game dari Bandung.
Pamali: Dusun Pocong merupakan adaptasi dari chapter yang paling menyeramkan dari universe game Pamali. Film ini diklaim akan menjadi film yang paling menyeramkan tahun ini.
Dengan tagline “Melanggar Adat, Mengundang Petaka”, film ini mengingatkan agar jangan ada yang meremehkan tradisi.
Menurut produser Andi Suryanto, film ini khusus dihadirkan untuk para penggemar film horor folklore Indonesia, sehingga penonton tetap dapat menikmati ceritanya meskipun belum nonton film Pamali 2022 ataupun tidak memainkan game-nya.
Film horor ini disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan naskahnya ditulis oleh Evelyn Afnilia. Bobby Prasetyo merupakan seorang sutradara yang telah menggarap berbagai film di antaranya 'Bunda, Kisah Cinta 2 Kodi' (2018), Pamali (2022), Dear Stranger (2022), dan masih banyak lagi.
Sebagai informasi, Pamali (2022) ditayangkan di Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Kamboja, dengan total lebih dari 800 ribu penonton.
Daftar Pemain
Fajar Nugra sebagai Cecep (sebelumnya membintangi film Pamali 2022, KKN di Desa Penari)
Yasamin Jasem sebagai Mila (Keluarga Cemara The Series)
Dea Panendra sebagai Gendis (Marlina, si Pembunuh dalam Empat Babak, Penyalin Cahaya)
Bukie B Mansyur sebagai Deden (Hari Ini Kita Akan Cerita Nanti, Imperfect the Series 2)
Arla Ailani sebagai Puput (Keramat 2: Caruban Larang, Gita Cinta dari SMA)
Anantya Kirana sebagai Eneng (Asih 2, 12 Cerita Glen Anggara)
Whani Darmawan sebagai Mang Ujang
Wina Marrino sebagai Ceu Imah
Ence Bagus sebagai Mang Yusuf
Sinopsis Film Pamali: Dusun Pocong
Tiga tenaga medis dan dua penggali kubur yang ditugaskan untuk membantu sebuah dusun terpencil yang sedang terkena wabah mematikan. Setibanya di dusun tersebut, mereka mulai menyadari bahwa ada penampakan Pocong yang kerap memperlihatkan dirinya di hadapan mereka.
Mereka penasaran sekaligus ketakutan akan penampakan Pocong yang terus menerus menghantui keberadaan mereka. Penampakan pocong tersebut dicurigai berkaitan dengan adat istiadat yang berlaku di dusun tersebut. Namun, mereka juga khawatir. Jangan-jangan penampakan pocong itu akibat mereka melanggar adat istiadat tersebut.
Lembaga Sensor Film atau LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia remaja 13 ke atas (R13+). Klasifikasi usia ini dipilih karena memungkinkan film tersebut mengandung adegan dengan unsur kekerasan maupun sensualitas.
Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia.