Sinopsis Film Tasbih Kosong: Pesugihan Tumbal Nyawa Manusia
Film horor Tasbih Kosong merupakan kisah nyata yang pernah terjadi pada 1995. Diadaptasi dari praktik ilmu hitam yang diterapkan masyarakat di Sulawesi. Kegiatan itu tak lain adalah praktik mencari kekayaan atau pesugihan dengan jalan pintas, yakni bersekutu dengan setan dengan memberikan tumbal manusia. Dikutip dari wikipedia, pesugihan ini sering disebut dengan "Mattiro Kanjak".
Film berdurasi 90 menit tersebut disutradarai Arie Achmad Buang, sekaligus menjadi penulis naskahnya. Film yang diproduseri oleh Mohit NV dan Sunarti Sain ini, dibintangi oleh Fritz Frederich, Riskyana Hidayat, dan St Ardiana Arifin, Muhammad Taufik Achmad, dan Amir Desar. Selain itu ada juga aktor Muchtar, Andi Tenwirani, Imank Gelow, dan Chintya Bella. Film ini produksi Rumpi Entertainment, Macora Film, dan SNAP MOVIE PRODUCTION.
Dilm Tasbih Kosong juga mengambil lokasi syuting di daerah desa Mattabulu yang terletak di Kabupaten Soppeng. Daerah tersebut dikenal dengan julukan Bumi Latemmamala dengan situs-situs sejarahnya yang unik.
Adapun beberapa tempat bersejarah yang cukup dikenal khalayak di sana adalah Situs Goarie, Villa Yuliana, Saoraja Pattojo, Istana Datu Soppeng (Bola Ridie), Jera’ Lompoe, Makam Syekh Abdul Madjid, dan Makam Keturunan Sultan Bone, Arung Palakka.
Sinopsis Film Tasbih Kosong
Kisahnya dimulai ketika dua orang pemuda harus menetap di suatu desa terpencil. Mereka ialah Umar dan Asti yang merupakan pegawai Badan Pusat Statistik di perkotaan. Demi tugas dari kantor, Umar dan Asti harus menjalankan pekerjaan di desa. Mereka diminta untuk melakukan observasi update terbaru data di desa tersebut.
Ketika menuju desa, Umar dan Asti harus melalui jalan yang cukup rusak dan begitu panjang. Keduanya sempat mengeluh karena kondisi jalan yang begitu meresahkan. Namun akhirnya mereka sampai di rumah tetua desa yang sudah mengetahui kedatangan Umar dan Asti. Mereka berdua tinggal di satu rumah lama yang sudah lama tak dihuni. Tampak bangunan tua namun asri tersebut menjadi tempat Asti dan Umar menginap.
Hari-hari penuh ketegangan sudah dirasakan Asti pada malam pertama. Saat ia tengah salat, merasakan aura yang mencekam. Namun Asti mencoba untuk berpikir positif. Sementara Umar masih biasa saja tanpa pikiran apa pun. Hari-hari berlalu, Asti mulai terbiasa dengan kondisi rumah yang menakutkan tersebut.
Ia mencoba menjalani kehidupan seperti biasa untuk bisa segera pulang ke kota. Suatu hari, tetua desa menceritakan kondisi desa yang memiliki tradisi mistis. Penduduk desa tersebut masih terbiasa mencari ilmu hitam dengan berbagai cara. Salah satunya ialah menggunakan tasbih kosong yang diisi jampi-jampian dan baca-bacaan. Namun proses tersebut membutuhkan darah manusia supaya menguatkan ilmu hitam tersebut.
Ketika diceritakan hal itu, Asti baru mengerti mengapa rumah yang ditinggalinya begitu mencekam. Umar pun mendapati cerita Asti dan mencoba untuk tetap berpikir rasional. Di balik kehidupan di desa, Umar ternyata jatuh hati dengan salah satu gadis di sana. Ia terpikat dengan kecantikan sang gading sehingga membuatnya sempat buta cinta. Gadis itu bernama Rajeng, anak salah satu orang terkaya di desa.
Situasi di film horor ini menjadi semakin sulit ketika Rajeng ternyata sudah membuat janji dengan orang tuanya untuk menjadi penerus ilmu hitam mereka. Nyawa Asti dan Umar pun mulai terancam di desa tersebut. Asti kerap mendapati teror makhluk gaib.