Sinopsis Film Puang Bos: Kisah Pewaris Kapal Pinisi
Film Puang Bos mengangkat budaya dan konflik seputar usaha pembuatan kapal pinisi di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Film ini dibintangi oleh Michelle Ziudith, Ibrahim Risyad, Arif Brata, Zoe Levana, Cahya Arynagara, dan Gilbert Pattiruhu.
Lalu ada komika Mongol Stres, Abdul Rodjak, Zulfadhilah, Zulfadhini, dan Alfi Rafael Karim serta pemain lainnya. Eksekutif Produser film adalah Meggy Tribuana dari MMFilm.
Film Puang Bos memulai proses syuting pada 5 Februari 2024. Produksi ini melibatkan rumah produksi dari Makassar, yaitu AIM production sebagai supporting production
Selain mengangkat cerita romansa, film arahan sutradara Adink Liwutang ini juga membawa pesan penting mengenai keberlanjutan industri tradisional, khususnya dalam pembuatan kapal Pinisi yang legendaris.
Kapal Pinisi telah dijadikan warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
Sinopsis Film Puang Bos
Cerita dalam Puang Bos berfokus pada perjuangan Puang Sinar (diperankan oleh Pritt Timothy), yang berharap anaknya, Dewa Rucci (Ibrahim Risyad), bisa meneruskan usaha pembuatan kapal Pinisi milik keluarga mereka.
Dewa Rucci, yang merupakan satu-satunya pewaris usaha tersebut, justru memilih untuk menikmati masa mudanya sebagai ‘anak motor’ dan lebih fokus pada hobinya bersama teman-temannya, bukannya melanjutkan tradisi keluarga.
Namun, bukan hanya persoalan pewaris yang dihadapi oleh Puang Sinar. Bisnis pembuatan kapal Pinisi mereka juga menghadapi masalah serius karena kekurangan pasokan kayu na’nasa, bahan utama dalam pembuatan kapal legendaris tersebut.
Di sisi lain, Pertiwi (Michelle Ziudith), yang merupakan pewaris lahan pohon kayu na’nasa terluas di Bulukumba, kembali bertemu dengan Dewa Rucci. Mereka memiliki kisah cinta masa lalu yang belum selesai, dan pertemuan kembali mereka membawa perubahan dalam usaha keluarga Puang Sinar. Bersama, Dewa dan Pertiwi menjadi kunci untuk melanjutkan keberlangsungan Bulukumba sebagai daerah penghasil kapal pesiar.
Tak hanya itu, usaha untuk melanjutkan pembuatan kapal pesiar juga mendapat dukungan dari Yudis (Arif Brata) dan Puang Hari (Gilbert Pattiruhu), yang membawa ide-ide segar untuk memastikan kelangsungan bisnis keluarga Puang Sinar.
Daya Tarik Bulukumba
Salah satu daya tarik utama dari Puang Bos adalah pengambilan gambar yang dilakukan langsung di Bulukumba, tempat yang sangat erat kaitannya dengan pembuatan kapal Pinisi.
Bulukumba juga dikenal sebagai tempat tumbuhnya pohon kayu na’nasa, bahan baku utama kapal Pinisi yang menjadi simbol kekayaan budaya Sulawesi Selatan.
Kapal Pinisi tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga melibatkan banyak pihak dalam proses pembuatannya, dari penebang pohon kayu na’nasa hingga para pembuat kapal yang terampil.