Sinopsis Film Pengkhianatan G30S PKI di SCTV
SCTV akan menayangkan Film Pengkhianatan G30S/PKI hari ini, Minggu 27 September 2020 pukul 12.00 WIB. Direktur Program SCTV David Suwarto, dikutip dari RRI mengatakan, SCTV memiliki pertimbangan tersendiri untuk menayangkan film tersebut.
"Kita sebetulnya memang sudah dari tahun lalu kita juga menayangkan (film G30SPKI). Jadi memang SCTV itu sering sekali, atau kita mungkin dikenal sebagai TV yang paling sering menayangkan film-film Indonesia," ujarnya.
Tahun sebelumnya, pada 2019, SCTV juga menayangkan film G30S/PKI. Menurut David, saat itu, rating film tersebut tinggi. Film G30S/PKI diangkat dari kisah nyata ini diproduksi tahun 1984, disutradarai dan ditulis oleh Arifin C Noer, diproduseri oleh G Dwipayana, dan dibintangi Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Syubah Asa.
Film era pemerintahan Orde Baru (Orba) Soeharto ini diproduksi selama dua tahun dengan anggaran sebesar Rp800 juta, angka yang besar untuk saat itu.
Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia atau dikenal G30S/PKI merupakan peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia pada 1965. Gerakan ini berlatar belakang sebuah kudeta yang menewaskan tujuh jenderal pada masa itu.
Film berdurasi lebih dari 3 jam tersebut awalnya mengisahkan kondisi masyarakat Indonesia secara umum saat itu kemudian beberapa rapat rencana kudeta yang didalangi Partai Komunis Indonesia (PKI) tersebut.
Peristiwa G30S/PKI terjadi pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober 1965. Puncaknya, di bawah pimpinan PKI, pasukan militer mendatangi rumah tujun jenderal untuk menculik mereka. Mereka kemudian dibawa ke sebuah daerah untuk disiksa.
Salah satu adegan mengharukan adalah saat kelompok militer mendatangi rumah perwira TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan. Scene tersebut menampilkan sang jenderal yang lengkap mengenakan seragam militar tampak tak takut saat rumahnya dikepung.
DI Pandjaitan masih tampak tenang meski sudah diberitahu bahwa dua keponakannya telah ditembak. Saat sudah berhadapan dengan para tentara, DI Pandjaitan pun ditembak mati karena melawan saat hendak dipukul. AH Nasution selamat dari peristiwa tersebut. Namun sang anak meninggal. Nama Ade Irma pun diabadikan dalam beberapa taman bermain di Indonesia.
Mereka disiksa dengan keji. Setelah itu mereka dimasukkan ke sebuah lubang. Kekejian tersebut digambarkan dengan detail dalam film ini. Ada tujuh jasad yang dimasukkan dalam lubang dalam kondisi hidup tersebut. Lubang tersebut kini menjadi situs sejarah yang dinamakan Lubang Buaya.
Pada 3 Oktober 1965, jasad-jasad tersebut diangkat dan dikuburkan dengan semestinya pada 5 oktober 1965.
* Jadwal acara ini bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan penyiaran stasiun televisi.
Advertisement