Sinopsis Film Mrs. Chatterjee Vs Norway, Merebut Hak Asuh Anak
Bintang film Kuch Kuch Hota Hai, Rani Mukerji, terakhir kali terlihat dalam Bunty Aur Babli 2 (2021). Kini, ia membayar rasa rindu penggemar dengan film drama Mrs. Chatterjee Vs Norway. Ia beradu akting dengan Neena Gupta dan Jim Sarbh.
Mrs. Chatterjee Vs Norway adalah film produksi Zee Studios and Emmay Entertainment yang disutradarai oleh Ashima Chibber. Film ini adaptasi dari kisah nyata Sagarika Chakraborty, dalam bukunya yang berjudul The Journey of a Mother. Ini berawal ketika pasangan Anurup Bhattacharya dan Sagarika Bhattacharya pindah ke Norwegia tahun 2007.
Film berdurasi 144 menit ini menceritakan seorang perempuan India yang anak-anaknya diambil darinya oleh pemerintah Norwegia. Sagarika telah menjadi berita utama pada 2012, saat dia berjuang melawan otoritas Norwegia untuk mendapatkan kembali hak asuh atas anak-anaknya. Seluruh masalah itu bahkan menyebabkan pertikaian diplomatik antara India dan Norwegia.
Sinopsis Mrs. Chatterjee Vs Norway
Mrs. Chatterjee Vs Norway adalah film yang berpusat pada perjuangan seorang Ibu berkewarganegaraan India, Debika Chatterjee (Rani Mukerji). Ia harus memperjuangkan hak asuh anak-anaknya sendiri setelah diserahkan ke panti asuhan oleh layanan pengasuhan anak Norwegia. Hal ini terjadi karena ia dianggap tidak layak untuk mengasuh mereka.
Saat suaminya beradaptasi dengan bahasa dan norma Norwegia, dia lebih memilih untuk mempertahankan akar bahasa dan budaya India. Keengganannya untuk mengkloning cara hidup orang Norwegia dan penolakannya untuk melepaskan pribadi India menarik perhatian beberapa petugas korup di layanan pengasuhan anak Norwegia.
Kebiasaan orang India seperti makan dengan tangan, memberi makan anak dengan tangan, tidur di ranjang yang sama dengan anak dipandang sebagai sifat pengasuhan yang buruk oleh mereka. Ini dijadikan alasan bagi Barnevernet (layanan kesejahteraan anak di Norwegia), untuk memisahkan anak dari orang tua mereka.
Mrs. Chatterjee yang telah berpisah dengan suaminya ini pun merasa tidak terima dan berusaha memperjuangkan haknya dengan melakukan banding ke pengadilan Norwegia. Namun, usahanya tersebut gagal dan tidak diterima oleh pihak pengadilan Norwegia dan hak asuh anak-anaknya jatuh ke tangan saudara laki-laki mantan suaminya.
Akhirnya, ia pun meminta bantuan Kementerian Luar Negeri pemerintah India untuk turun tangan. Dengan intervensi dari pemerintah tersebut, ia pun mendapatkan harapan untuk mendapatkan kembali hak asuhnya.
Advertisement