Sinopsis Film Marauders: Menguak Konspirasi Perampokan Brutal
Film Hollywood yang tak kalah seru, yakni Marauders akan tayang di Bioskop Trans TV setelah tayangan Hotel Artemis pukul 23.30 WIB. Marauders adalah film yang debut pada 1 Juli 2016. Film berdurasi 1 jam 47 menit ini dibintangi oleh Bruce Willis (agen khusus Jeffry Hubert), Christopher Meloni (Jonathan Montgomery), Dave Bautista (agen Stockwell), Adrian Grenier (Agen Wells), Johnathon Schaech (detektif Brian Mims), Richie Chance, dan Lydia Hull (agen Lydia Chase).
Alur ceritanya digarap Michael Cody dan Chris Sivertson, lalu dialih-visual oleh sutradara Steven C. Miller. Sedangkan produser film Randall Emmett, George Furla, Mark Stewart, Joshua Harris, dan Rosie Charbonneau.
Film Marauders menceritakan tentang perampokan yang dialami sebuah bank. Perampok melakukan aksinya secara brutal. FBI yang menangani hal ini menemukan bahwa terjadi konspirasi di balik perampokan.
Film produksi Oasis Film dan Lionsgate ini mendapatkan rating 24% di Rotten Tomatoes, dengan 21 ulasan sehingga, rating rata-rata 4.1/10. Sementara itu, di IMDb rating untuk film Marauders adalah 5.5/10. Meski rating film terbilang cukup rendah, tapi film laga ini tetap patut dicoba untuk ditonton karena aksi yang mendebarkan dan tentunya menghibur.
Film Marauders berhasil memperoleh pendapatan 1,6 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 23,6 miliar.
Sinopsis Film Marauders
Bank Hubert dirampok oleh empat orang bertopeng. Mereka beroperasi dengan brutal sampai membuat manajer Steven Hutchinson tewas di tempat. Jumlah yang dapat diambil senilai 3 juta dolar AS. Kasus ini lalu ditangani oleh agen biro federal AS (FBI), Jonathan Montgomery. Dalam pemeriksaan forensik di lokasi kejadian, ditemukan sebuah sidik jari yang tidak wajar. Sebab, sidik jari itu kepunyaan TJ. Jackson, seorang tentara yang berstatus telah meninggal.
Penyelidikan diperluas dengan memeriksa riwayat Jakson. Dalam pemeriksaan ditemui fakta jika Jackson pernah menculik dan menyandera Alexander Hubert, pemilik Bank Hubert. Jackson dan komplotannya meminta tebusan untuk pembebasan Alex. Namun, saat itu drama penculikan berakhir tragis. Alex meregang nyawa di tangan Pasukan Khusus AS dan Jackson menghilang tanpa ditemukan jasadnya.
Sementara itu saudara Alex, Jeffrey Hubert, mengambil alih bisnis sepeninggalnya. Di lain hari, terjadi perampokan kembali pada Bank Hubert tapi di cabang lain. Dari pemeriksaan forensik didapatkan lagi sidik jari Jackson. Misteri Jackson belum terpecahkan, namun Jonathan menerima indikasi yang mengarah ke pelaku. Suatu hari Jonathan mendapatkan foto tentang perselingkuhan Jeffrey dan senator Ohio. Lalu, salah seorang perampok menghubungi Jonathan agar melakukan penyelidikan mengenai kemungkinan korupsi yang dilakukan Jeffrey.
Setelah itu, perampokan bank terjadi kembali dan penyelidikan mengarah pada kemungkinan keterlibatan pemilik bank. FBI mulai mendapatkan benang merah antara perampokan Bank Hubert dengan penculikan Alexander. Dari situ ditemukan konspirasi besar yang mana FBI coba ungkap.
Disclaimer: pembaca perlu mengingat jika jadwal acara dapat berubah sewaktu-waktu tanpa ada informasi sebelumnya dari pihak penyedia siaran.