Sinopsis Film Kartini, Perjuangan Kesetaraan Gender
Film Kartini akan ditayangkan di Trans 7, pada hari ini 21 April 2022 pukul 09.00 WIB. Film yang dibintangi artis Dian Sastro ini adalah sebuah film biografi dari tokoh perjuangan emansipasi wanita Indonesia, RA Kartini.
Selain Dian Sastro, film yang tayang pada 2017 ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dibintangi oleh Ayushita, Reza Rahardian, Acha Septriasa, Christine hakim, dan lain sebagainya.
Awalnya, film ini akan dirilis pada 2016, namun tertunda selama satu tahun, sehingga baru dirilis di bioskop dua hari sebelum hari Kartini pada 2017 silam. Film ini menjadi penampilan ketiga Kartini di layar lebar setelah biografi R.A. Kartini (film) (1984), dan kisah fiksi asmara Kartini Surat Cinta untuk Kartini (2016).
Hari ini, Kamis 21 April 2021 merupakan peringatan Hari Kartini. Salah satu cara untuk mengenang perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan adalah dengan menonton film Kartini.
Sinopsis
Film Kartini bercerita tentang perjuangan RA Kartini pada awal 1900 Masehi untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama dalam mendapat pendidikan yang tinggi. Kartini (Dian Sastrowardoyo) tumbuh dengan melihat langsung ibunya, Ngasirah (Christine Hakim) menjadi orang yang terbuang di rumahnya sendiri.
Ibunda Kartini bukanlah keturunan ningrat, sehingga ia hanya menjadi seorang pembantu. Ayah Kartini, Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo) yang sangat mencintai putrinya, tidak berdaya melawan tradisi yang sudah turun temurun.
Dalam film tersebut diperlihatkan bagaimana Kartini berjuang untuk kesetaraan pria dan wanita, terutama dalam hal pendidikan. Diketahui, pada awal tahun 1900 Masehi, perempuan tidak diperbolehkan memperoleh pendidikan tinggi, bahkan untuk para Ningrat sekalipun.
Selain itu, Kartini juga digambarkan sebagai sosok perempuan yang suka memberontak dan tak segan melawan orang yang berseberangan dengan pendiriannya. Suatu saat, kakak Kartini, Sosrokartono (Reza Rahardian), memberikan kunci lemarinya yang berisi buku-buku sebelum dia pergi ke Belanda.
Kartini kemudian membaca buku pemberian kakaknya dan nalar kritisnya pun ikut tumbuh. Sampai pada suatu bagian, di mana Kartini mengajak kedua saudara perempuannya, yakni Roekmini (Achaa Septriasa) dan Kardinah (Ayushita), mendirikan sekolah untuk orang-orang miskin dan membuat lapangan pekerjaan bagi semua masyarakat Jepara.
Film Kartini merupakan perjalanan penuh emosional dari sosok Kartini yang harus melawan tradisi yang dianggap sakral, bahkan menentang keluarganya sendiri untuk memperjuangkan kesetaraan hak untuk semua orang di Indonesia.