Sinopsis Film Kaka Boss, Debt Collector Banting Setir Jadi Penyanyi
Kaka Boss adalah film garapan Arie Kriting, yang berperan selaku sutradara sekaligus penulis naskahnya. Sebelumnya, Arie Kriting pernah menjadi sutradara film horor komedi Pelukis Hantu (2020). Sementara itu, selain menjadi pemeran, Ernest juga terlibat sebagai produser bersama Dipa Andika.
Film ini dibintangi Godfred Orindeod (Kaka Boss), Glory Hillary (Angel), Nowela Elizabeth (Nowela), Putri Nere (Marta), Chun Funky Papua, dan Aurel Mayori.
Dalam film berdurasi 120 menit ini, Ernest Prakasa berperan sebagai produser musik bernama Alan, yang membantu Kaka Boss menjadi seorang penyanyi. Sementara itu, pemain lainnya adalah Mamat Alkatiri, Abdur Arsyad, Echa Japasal, Reinold Lawalat, Teddy Adhitya, dan Ge Pamungkas.
Sinopsis
Film ini mengisahkan tentang seorang debt collector atau penagih utang yang kejam bernama Kaka Boss. Untuk membanggakan putrinya, Kaka Boss memutuskan beralih profesi menjadi seorang penyanyi.
Untuk memulai perjalan baru sebagai penyanyi, Kaka Boss berkolaborasi dengan Alan, seorang produser musik. Kaka Boss dengan percaya diri kemudian menunjukkan kebolehannya menyanyi.
Sayangnya, suara Kaka Boss ternyata tak sebagus rasa percaya dirinya. Namun, Alan dan orang-orang di sekitarnya tak memiliki keberanian mengatakan yang sesungguhnya pada Kaka Boss.
Usung Budaya Indonesia Timur
Meski dibalut dengan komedi, cerita dalam film ini juga berfokus pada masalah sehari-hari terkait hubungan ayah dan anak yang penuh emosi. Film Kaka Boss juga mengangkat budaya Indonesia Timur, menampilkan penggunaan bahasa daerah dan elemen budaya yang khas.
Selain percakapan yang didominasi oleh bahasa Indonesia Timur, film Kaka Boss juga menghadirkan keelokan budaya Indonesia Timur melalui gaya berpakaian dan penampilan masing-masing karakter. Sebut saja keunikan kain wastra Papua yang dikenakan oleh karakter sang istri (Putri Nere).