Sinopsis Beirut: Misi Diplomat Menyelamatkan Nyawa Sahabat
Film Beirut akan tayang di Bioskop Trans TV, Sabtu 7 November 2020 pukul 22.00 WIB. Film bergenre spy action ini hasil garapan Brad Anderson dengan penulis skenario Tony Gilroy.
Kisah dalam film thriller ini mengambil latar belakang tahun 1982 dalam Perang Saudara Lebanon. Film ini menampilkan bintang populer seperti Jon Hamm sebagai seorang diplomat Amerika Serikat yang akhirnya bertugas kembali di Beirut. Ia menjalankan misi menyelamatkan rekan sekelompoknya yang bertanggung jawab atas keluarganya yang meninggal.
Awalnya, film ini diberi judul High Wire Act sebelum akhirnya diganti menjadi Beirut. Film ini dibintangi oleh Dean, Norris, Rosamund Pike, Shea Whigham, Larry Pine, serta Mark Pellegrino.
Film ini sempat menuai kontroversi dan kritik ketika trailer pertama diperkenalkan kepada khalayak, terutama dari publik Lebanon. Publik Lebanon menganggap penggambaran sejarah negara mereka salah dan menuding Beirut sebagai upaya penggiringan opini publik internasional Hollywood terhadap negara-negara Arab.
Sinopsis
Kisah film berawal dari tahun 1972, seorang diplomat AS, Mason Skiles yang tinggal di Beirut, Lebanon bersama istrinya Nadia yang memiliki darah Lebanon. Baru-baru ini, mereka tengah merawat seorang anak yang mengaku tidak memiliki keluarga.
Ia adalah Karim, anak laki-laki berumur 13 tahun. Suatu ketika, Cal Riley, yang merupakan petugas CIA dan juga rekan Skiles akan menanyai Karim. Karim adalah saudara dari Rafid Abu Rajal yang merupakan orang yang berhubungan dengan pembantaian Munich 1972.
Partai tersebut mendapat serangan oleh kelompok yang tengah menculik. Kemudian, dalam kejadian baku tembak selanjutnya membuat Nadia tewas.
10 tahun kemudian. Skiles menjadi pecandu alkohol berat serta bekerja sebagai seorang wiraswasta New England. Pada saat itu, ia sedang berurusan dengan pihak-pihak yang sangat keras kepala terhadap usaha-usaha kecil.
Pada saat ia berjuang mempertahankan usahanya tersebut, ia bertemu dengan Sully. Ia adalah seorang klien yang telah lama. Sully mendekatinya atas nama Pemerintah Amerika Serikat. Sully pun mengatakan jika berharap Skiles kuliah akademi di Lebanon.
Kemudian, ia memberikan uang, tiket, hingga paspor. Pada mulanya, Skiles menolaknya, akan tetapi ia pun memutuskan untuk pergi ke Beirut.
Skiles bertemu dengan pejabat pemerintahan. Ia juga bertemu dengan Donald Gaines, seorang petugas CIA, duta besar Frank Whalen, Kolonel Gary Ruzak dari organisasi NSA, dan juga petugas CIA Sandy Crowder.
Skiles mengetahui jika Cal Riley telah diculik oleh penculik Lebanon dan meminta Skiles sebagai negosiatornya. Kemudian, mereka akhirnya bertemu dengan para penculik dan mendapati jika Karim adalah pemimpin penculikan tersebut.
Karim menculik Carl Riley sebagai ganti atas pembebasan saudaranya, Rafid. Pemerintahan Amerika bersikeras tidak menahan Rafid, Skiles pun curiga jika sebenarnya yang menahan Rafid adalah pihak Israel.
* Jadwal acara ini bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan penyiaran stasiun televisi.
Advertisement