Sinopsis Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri Teror Siena Cs
Film Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri, merupakan sekuel Aku Tahu Kapan Kamu Mati yang tayang pada 2020. Film ini adaptasi dari wattpad berjudul sama karya Arumi E.
Film yang tayang perdana 14 September 2023 ini, akan melanjutkan teror kematian yang mengintai orang-orang di sekitar Siena, sang pemeran utama.
Sinema ini mengambil genre horor yang diperuntukkan bagi penonton usia 17 tahun ke atas. Cerita mengenai sekelompok sahabat yang menghadapi ancaman bunuh diri di sebuah desa terkutuk.
Naskah cerita film ini disusun Laila Nur Azizah disutradarai Anggy Umbara. Pada film pertamanya, Hadrah Daeng Ratu didapuk sebagai sutradara.
Para pemain antara lain Natasha Wilona, Acha Septriasa, dan Marsha Aruan. Selain itu didukung pula penampilan Ratu Felisha, Pritt Timothy, dan Jajang C. Noer.
Film berdurasi 1 jam 45 tahun ini mengambil lokasi syuting banyak dilakukan di Bali. Produksi dilakukan bersama antara Unlimited Production, Dwi Abisatya Persada, dan LCM.
Sinopsis
Penggemar film horor kembali bertemu dengan Siena (Natasha Wilona) yang telah hidup dengan beban yang tak terlupakan. Lima tahun telah berlalu sejak ia pertama kali menyadari kemampuannya bisa melihat tanda kematian seseorang, sebuah anugerah yang lebih mirip kutukan.
Namun, rasa takut yang selalu menghantuinya masih ada dan ia masih memilih untuk merahasiakannya dari kedua sahabat terdekatnya, Windy (Marsha Aruan) dan Rio (Giulio Parengkuan).
Hanya dengan Naya (Acha Septriasa), seorang dosen dan psikolog klinis di kampusnya, Siena berani berbicara tentang kemampuannya yang mengerikan ini.
Suatu hari sebuah kejadian tragis terjadi di kampus. Berbeda dengan kejadian sebelumnya, kali ini Siena tidak dapat melihat tanda apapun yang mengindikasikan kematian itu akan terjadi.
Peristiwa misterius ini mendorong Naya untuk kembali ke kampung halamannya, Desa Remetuk, untuk menemui Laras (Ratu Felisha). Berbekal pesan misterius yang ditinggalkan, Siena bersama Windy dan Rio memutuskan untuk mengikuti Naya ke Desa Remetuk.
Tak disangka, Desa Remetuk ternyata kerap diguncang upaya bunuh diri menjelang musim panen. Siena berharap bisa membantu orang-orang di desa ini, namun sayang ia tidak bisa melihat tanda-tanda kematian yang dapat menyelamatkan mereka.
Kini, Siena, Windy, Rio, Naya, dan Laras, bersama dengan warga Desa Remetuk, terjebak dalam kutukan yang mencekam, dengan satu pertanyaan besar yang menghantui pikiran mereka: kapan waktu kematian mereka akan tiba?