Singgung Soekarno, PA 212 Nonaktifkan Babe Haikal
Haikal Hassan alias Babe Haikal mendadak dikabarkan dinonaktifkan sementara waktu dari kepengurusan inti Dewan Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni (DTN PA) 212. Penonaktifan Haikal Hassan dari pengurus inti DTN PA 212 dibenarkan oleh Ketua Umum DTN PA 212, Slamet Ma'arif.
"Iya (dinonaktifkan)," kata Slamet kepada wartawan.
Dilihat dari surat keputusan DTN PA 212 Nomor: 001/SK-PP/DTN PA 212/II/2022, Haikal Hassan dinonaktifkan sejak Senin, 21 Februari 2022. Keputusan ini juga disebut berdasarkan musyawarah DTN PA 212 yang menghasilkan arahan Majelis Syuro DTN PA 212 serta diketahui pembina PA 212, yakni Rizieq Shihab.
Minta Mundur Sendiri
Slamet mengungkap alasan Haikal Hassan dinonaktifkan sementara waktu dari pengurus inti PA 212. Menurutnya, Babe Haikal sendiri yang meminta mundur karena ada urusan yang harus diselesaikan.
"Karena beliau sedang ada urusan yang harus diselesaikan, beliau minta mundur sementara waktu dari kepengurusan dan kegiatan," ucapnya.
"Maka DTN PA 212 konsultasi dan minta pertimbangan dengan Majelis Syuro untuk menonaktifkan beliau sementara waktu. Akhirnya permohonan beliau kita penuhi," sambung Slamet.
Dengan tak aktifnya Haikal sementara waktu, Slamet memastikan posisinya akan segera diisi oleh pengurus lainnya. Kendati demikian, Slamet enggan menyebutkan nama pengganti posisi Haikal Hassan. Slamet menyebut sedang dimusyawarahkan. "Sedang di musyawarahkan," tuturnya.
Singgung Soekarno
Sebelum mengundurkan diri dari kepengurusan PA 212, Babe Haikal sempat viral usai menyebut Presiden ke-1 Indonesia, Soekarno atau Bung Karno, sebagai memimpin yang kerap memenjarakan ulama dalam ceramahnya.
Pernyataan Babe Haikal itu terekam dalam video dan viral di media sosial. Dalam video tersebut, Babe Haikal mengatakan Bung Karno bersama gerakan nasionalis, komunis dan agama (Nasakom) yang digagasnya sebagai 'tukang' memenjarakan ulama. Bahkan, Haikal Hassan berani bertaruh hal itu tercatat dalam sejarah.
"Jangan ditutupin ini, sejarah ini, Bung Karno kan proklamator iye. Bung Karno berjasa iye gua tau. Bung Karno hebat iya. Tapi jangan lupa tukang penjarakan ulama bersama para nasakom-nya. Silakan bantah kalau bisa, silakan bantah, kalau bisa," ucap Babe Haikal.
Belakangan, ia mengaku salah atas ucapannya tersebut. "Saya akui harus saya sampaikan permohonan maaf. Di momen apa, hari apa, saya enggak inget. Tapi kalau dilihat dari body itu saya masih kurus. Dulu itu masih galak. Saya mohon ini menjadi pelajaran kita semua, bahwa kalau ada masalah itu tabayun, jelaskan," ucap Babe Haikal.
Meski demikian, Relawan Perjuangan Demokrasi (Redpem) sudah melaporkan Babe Haikal ke Bareskrim Polri. Redpem adalah Organisasi Sayap PDI Perjuangan.