Singapura Tertarik Belajar Penataan Lingkungan ke Surabaya
Kabar kesuksesan Surabaya meraih Special Mention Lee Kuan Yew World City Prize 2018, menarik perhatian Singapura. Menteri Pembangunan Nasional dan Sumber Daya Manusia Singapura Zaqy Mohamad mengadakan pertemuan bilateral dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Dalam pertemuan di sela-sela agenda World Cities Summit pada Minggu, 8 Juni 2018, pagi di Marina Bay Sands Expo and Convention Center, keduanya membahas banyak hal.
Namun, yang paling menarik adalah terkait ketertarikan Singapura belajar dari Surabaya. Zaqy mengatakan, Singapura memang memiliki taman dan landsekap yang modern. Namun, dia menilai Surabaya punya keunggulan pada penataan lingkungan yang lebih hijau dan asri, serta partisipasi masyarakat yang tinggi dalam menjaga lingkungannya.
“Di Singapura, kami punya taman-taman yang bagus, tapi sepertinya tak sehijau yang ada di Surabaya,” ujarnya.
Lebih lanjut, pembicaraan meluas ke sektor pengembangan ekonomi kreatif. Risma memaparkan, bahwa Surabaya memiliki Co-Working Space KORIDOR di Gedung Siola yang buka 24 jam. Di sana, para pelaku industri kreatif, utamanya start up digital dapat mengakses wi-fi gratis. Dengan demikian, mereka mendapatkan wadah untuk berkarya.
“Kami saat ini tengah fokus mendorong pertumbuhan industri start up, karena peluangnya lebih luas,” kata wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Pada kesempatan itu, Risma juga mengundang delegasi Singapura untuk hadir pada Start Up Nation Summit pada November mendatang dimana Surabaya akan menjadi tuan rumahnya.
Di akhir pertemuan, baik Risma maupun Zaky memberikan sinyal adanya kemungkinan dilakukan program pertukaran informasi, meliputi pertukaran pegawai birokrasi hingga pertukaran pelaku start up. (frd)