Singapura Larang Guru Pakai Aplikasi Zoom
Insiden serius terjadi ketika seorang guru menggunakan Zoom dalam kelas virtual di mata pelajaran geografi. Kini Pemerintah Singapura melarang semua guru menggunakan aplikasi Zoom dalam kegiatan belajar online mereka
Peristiwa itu terjadi ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajarannya. Di saat proses belajar mengajar berlangsung, tiba-tiba muncul sosok laki-laki yang bukan anggota kelas. Ia lantas mengungkapkan komentar cabul di depan peserta kelas yang sebagian besar remaja perempuan itu.
"Ini adalah insiden serius. Kementerian Pendidikan saat ini sedang menyelidiki kesalahan dan akan melaporkan kepada kepolisian," kata Aaron Loh, dari divisi teknologi pendidikan.
"Sebagai langkah pencegahan, gur kami akan berhenti menggunakan Zoom sampai isu keamanan ini selesai,' katanya.
Selanjutnya, Loh menyarankan para guru untuk menggunakan log-in yang aman dan tidak membagikan link pertemuan di luar siswa kelas.
Kasus ini bukan yang pertama dialami Zoom. Aplikasi itu banyak menerima keluhan terkait dengan kekhawatiran privasi mengikuti peningkatan penggunaan baik oleh lembaga perkantoran dan juga sekolah, selama pandemi berlangsung.
Taiwan dan Jerman sebelumnya telah melarang penggunaan Zoom, sedangjan Google melarang Zoom versi desktop dari laptop perusahaan sejak Rabu. Perusahaan Zoom Video Communication Inc juga sedang menerima gugatan class action.
Otoritas di SMA Berkeley California juga menghentikan penggunaan Zoom setelah sosok laki-laki telanjang muncul dan menyampaikan ujaran rasis, di tengah pertemuan yang menggunakan password, menurut surat yang disampaikan pada Reuters.
Untuk menangani isu ini, Zoom dikabarkan memasang target penyelesaian masalah keamanan selama 90 hari, serta telah membajak mantan penasehat keamanan Facebook Alex Stamos
Advertisement